Bogota (ANTARA News) - Satu kelompok yang terdiri atas 600 petani memblokir jalan antara Usame dan Bogota, Jumat pagi (23/8), diikuti oleh pengemudi 60 truk yang membawa 200 ton makanan buat pasar di ibu kota.

Protes tersebut mempengaruhi pasokan makanan pokok di Ibu Kota Kolombia, Bogota.

"Kami bergabung dengan pemogokan nasional untuk meminta perhatian dari pemerintah, kami ingin suara kami didengar sehingga mereka bisa menyadari ada produsen kecil yang hidup dalam penderitaan, kami memerlukan jaminan yang memberi prioritas pada produk kami agar kami bisa hidup," kata pemrotes Alberto Lopez.

Sebanyak 60 truk yang berisi 200 ton makanan, kebanyakan ketumbar, bawang dan kentang yang diproduksi oleh petani di Usame, Kota Bolivar dan Wilayah Sumapaz, berhenti di jalan dari Usame ke Bogota. Mereka mendukung protes para petani, bagian dari pemogokan nasional yang berlangsung selama lima hari.

Sementara itu, satu kelompok lain petani menguasai jalan dengan menggunakan kekerasan di kilometer sembilan di La Calera --Jalan Raya Bogota, tempat pemrotes bentrok dengan pasukan polisi, demikian laporan Xinhua.

Wali Kota Bogota Gustavo Petro --yang menyeru petani agar tenang dan melancarkan protes mereka secara damai serta meminta polisi agar tidak menggunakan kekerasan terhadap pemrotes-- mengatakan Pemerintah Kota mengajukan rencana untuk meredakan dampak negatif pasokan makanan di Ibu Kota Kolombia.

Pemogokan nasional di Kolombia tersebut, antara lain, melibatkan petani dan pekerja tambang. Sejauh ini, sebanyak 70 orang telah ditangkap dan lebih dari 100 orang lagi cedera.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013