Jakarta (ANTARA News) - Lebih dari 50 peneliti di Dartmouth mengatakan kearifan lokal di New England, Amerika Serikat, membantu manusia modern dalam beradpatasi dengan perubahan iklim.

Mereka memuat penelitian tentang dampak perubahan iklim terhadap suku-suku di AS dan bagaimana meresponnya itu di jurnal Climatic Change.

Berdasarkan penelitian yang memuat 13 artikel itu, pengetahuan tradisional tentang lingkungan dapat berperan penting dalam mengembangkan solusi untuk beradaptasi dari dampak perubahan iklim.

Nicholas Reo dan Angela Parker, asisten profesor di Dartmouth menuliskan bahwa penduduk New England membuat alur yang melibatkan alam dan manusia dan menyebar di Amerika Utara. Alur itu termasuk penyakit manusia, spesies invasif, dan deforestasi.

Peneliti mengidentifikasi titik kritis sosial dan lingkungan beserta umpan balik yang memperkuat dan mengurangi perubahan lingkungan.

Salah satu contoh, sebelum kedatangan orang Eropa, hutan lama berisi banyak hewan dan tumbuhan, menutupi lebih dari 80 persen New England.

Penduduk lokal mempertahankan keanekaragaman hayati selama berabad-abad dengan cara mereka dalam mengolah lahan, termasuk bertani, mengolah hutan, berburu, serta manajemen tanah dan air.

"Tetapi ketika masyarakat adat berkurang dalam jumlah besar akibat penyakit dan terasing dari lingkungan mereka sendiri, inovasi pengolahan tanah berdasarkan pengetahuan ekologi lokal yang mendalam akhirnya menghilang," tulis mereka.

Suku yang ada hingga hari ini, yang masih bergulat dengan sumber alam seperti nelayan dan petani, dapat berperan penting dalam merancang strategi lokal dan regional untuk beradaptasi dengan perubahan iklim, kata para peneliti seperti dikutip sciencedaily.com.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013