New York (ANTARA News) - Festival Film China New York keempat pada Selasa malam dimulai di Lincoln Center, memperkenalkan sejumlah pembuat film China dan karya terbaru mereka kepada khalayak Amerika Serikat.

Tokoh film China, termasuk Donnie Yen, Miriam Yeung, Wu Wei dan Zhao Xiubo, disambut penggemar dengan teriakan gembira saat berjalan di karpet merah sebelum upacara pembukaan, menikmati kehangatan tak terduga dari luar negeri China pada malam dingin musim gugur.

Diakui sebagai debut sutradara aktris China Zhao Wei, "So Young" terpilih sebagai film pembuka untuk festival tahun ini.

Film ini menggambarkan sekelompok pelajar yang jatuh cinta dan rasa pedih saat mereka masih di bangku sekolah yang berbaur dengan beratnya perjuangan para mahasiswa muda dalam menghadapi realitas kehidupan, ratapan terhadap hilangnya masa muda.

"Pemuda pada akhirnya akan mengalami, tetapi sebagian hanya akan terpaku dalam film, itu akan mempertahankan keabadian," kata Jia Qi, wakil presiden Saluran Film China (CCTV-6), selama upacara pembukaan. Tetapi, "itulah daya tarik film."

Jia juga menyatakan harapan bahwa orang-orang dari berbagai negara dapat terlibat dalam interaksi-hati melalui media film, yang melampaui batas-batas dan bahasa internasional.

Industri film China mengalami ledakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, kata Sid Ganis, wakil presiden dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences, yang memimpin bersama festival.

"Setiap hari, 12 film harus dibuat untuk bioskop-bioskop China guna memenuhi permintaan pasar," tambahnya.

Ganis juga mengharapkan festival film tahunan China ini untuk meningkatkan pertukaran antara kedua bangsa.

Tiga hari acara akan menyajikan sejumlah penghargaan kepada pembuat film China yang beredar dan para aktor.

Tujuh film China, termasuk film terlaris dalam negeri "Finding Mr Right" dan Kungfu blockbuster "Ip Man", akan membuat debut mereka di Amerika selama festival.

Festival Film China New York mulai dirintis pada tahun 2010 oleh CCTV-6 dan Chinese American Arts Council (CAAC) untuk mempromosikan pertukaran budaya antara China dan Amerika Serikat, demikian Xinhua.
(H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013