... Lagu kebangsaan itu sakral... "
Naypyitaw, Myanmar (ANTARA News) - Kontingen Indonesia secara resmi memprotes pemutaran lagu kebangsaan Indonesia Raya yang tidak lengkap saat pengalungan medali cabang olahraga balap sepada nomor MTB SEA Games 2013 Myanmar, di Mount Pleasant, Naypyitaw, Kamis (12/12).

Protes itu sampaikan secara langsung oleh Wakil Koordinator Cabang Olahraga Terukur Satlak Prima, Mukhamad Asyik, di sela pelaksanaan kejuaraan nomor MTB Individu, di Mount Pleasant, Naypyitaw, Jumat.

"Lagu kebangsaan itu sakral. Seharusnya ada yang mengontrol untuk masalah ini," kata Mukhamad Asyik di sela pebagian medali nomor MTB individu putri.

Menurut dia, lagu kebangsaan Indonesia yang diputar pertama kali di Mount Pleasant tidak lengkap dan merupakan lagu lama yang ada di media Youtube. Seharusnya, pihak panitia menyiapkan dengan bagus.

"Setelah saya dengar ulang, ternyata satu bait terakhir terputus. Makanya kami punya inisiatif menyediakan sendiri," kata pria yang juga anggota TNI itu.

Bentuk protes yang dilakukan oleh Mukhamad Asyik adalah dengan memberikan secara langsung kopi lagu kebangsaan Indonesia Raya melalui flasdisk.

Setelah itu pihaknya memperdengarkan lagu Indonesia Raya secara utuh kepada pihak panitia.

Lagu Indonesia Raya secara utuh akhirnya terdengar saat Kusmawati Yazid mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dari nomor MTB individu.

Gadis asal Ciamis Jawa Barat ini sempat menetaskan air mata saat menyanyikan lagu kebangsaan ini.

"Dari hasil rapat semalam, kami meminta setiap manajer cabang olahraga memantau kelengkapan lagu Indonesia Raya serta membawa kopi lagu kebangsaan untuk diberikan panitia," katanya dengan tegas.

Cabang balap sepeda sudah menyumbangkan dua emas untuk Indonesia. Peluang untuk menambah pundi-pundi emas masih terbuka karena masih banyak nomor yang belum dipertandingkan.

Nomor lumbung emas Indonesia diantaranya dari nomor down hill, road race hingga BMX. Target medali dari cabang olahraga balap sepeda adalah lima emas.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013