Beijing (ANTARA News) - China berencana meluncurkan pesawat tak berawak ke bulan selanjutnya pada 2017 setelah misi Chang'e-3 pada Minggu malam (15/12) sukses mendaratkan kendaraan jelajah Yutu atau Jade Rabbit ke bulan.

"Pengembangan Chang'e-5 berjalan lancar," kata Wu Zhijuan, Juru Bicara Lembaga Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri untuk Keamanan Nasional Negara China, pada Minggu (15/12) seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Misi Chang'e-3 baru usai menandai tahap kedua program lunar negara itu, yang mencakup pengorbitan, pendaratan dan pengembalian kendaraan jelajah ke Bumi.

Program lunar akan memasuki tahap lanjutan berupa pengiriman pesawat tanpa awak untuk mengumpulkan dan membawa sampel dari bulan yang melibatkan misi Chang'e-5 dan 6, jelas Wu.

"Tahap ketiga program akan lebih sulit karena banyak terobosan harus dibuat dalam teknologi-teknologi kunci seperti untuk lepas landas dari permukaan bulan, enkapsulasi sampel, pertemuan dan penempelan di orbit, dan kembali dengan kecepatan tinggi ke Bumi, yang semuanya baru bagi China," jelasnya.

Sebagai pendukung Chang'e-3, ia melanjutkan, Chang'e-4 akan diadaptasi untuk memverifikasi teknologi Chang'e-5.

Misi Chang'e-1 dan Chang'e-2 China sudah dijalankan pada 2007 dan 2010. Data yang dikumpulkan dari kedua misi itu akan dibuka untuk para ilmuwan di seluruh dunia.

"Penyelesaian tahap ketiga bukan berarti akhir dari program lunar China. Itu akan menjadi titik awal yang baru," kata Wu.

Namun, menurut dia, rencana lanjutan program eksplorasi bulan setelah tahap ketiga masih dipelajari.

Bulan Juni lalu, misi berawak China membawa tiga astronot ke orbit dan tinggal selama 15 hari di laboratorium antariksa percobaan yang merupakan bagian dari rencana Beijing membangun stasiun kerja luar angkasa pada 2020.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013