Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jatinegara, Jakarta Timur, mengaku pasrah dalam menghadapi rencana Pemprov DKI Jakarta untuk menggusur mereka, sebagai akibat pembangunan jalur bus khusus (busway) Koridor V (Kampung Melayu-Ancol). "Mau bagaimana lagi, kami hanya bisa pasrah menunggu waktu (digusur) saja," kata Jimmy (65), penjual helm dan pakaian bekas, di Jatinegara, Selasa. Jimmy, yang mengaku baru saja mengetahui rencana penggusuran dari koran Selasa pagi (29/8), belum tahu mau pindah ke mana. Pria kelahiran Ternate itu keberatan bila harus pindah ke Pasar Cakung sesuai instruksi Walikota Jakarta Timur, sebab tidak mampu membayar sewa kios. "Usaha kami kan hanya kecil-kecilan yang untungnya tidak seberapa, bagaimana mungkin bisa membayar sewa kios yang bisa mencapai jutaan rupiah per bulan," kata pria yang sudah 35 tahun berjualan di tempat tersebut. Hal senada juga dikatakan Maman (63), pemilik warung kopi. Menurut dia, selama ini PKL harus "kucing-kucingan" dengan petugas keamanan yang kerap kali merazia mereka di tempat tersebut. "Kami sadar kalau berjualan di sini melanggar Peraturan Daerah (Perda). Tapi mau bagaimana lagi, kami hanya mampu berjualan seperti ini," kata dia. Sementara itu, Asep (37), pedagang barang bekas, mengatakan Pemprov DKI Jakarta seharusnya tidak asal menggusur PKL tanpa memberikan solusi yang jelas. Menurut dia, rencana pemerintah memindahkan PKL ke dalam pasar bukanlah solusi yang baik dan justru memberatkan mereka, karena harus membayar sewa kios. Selama berjualan di emperan jalan itu, dia mengaku hanya mengeluarkan Rp2.000 per minggu untuk biaya kebersihan. "Lagipula jenis barang yang saya jual kan tidak cocok untuk dijajakan di dalam toko. Mana ada yang mau beli nanti," keluhnya. Penertiban PKL di daerah yang dilintasi oleh busway rencananya akan dilaksanakan akhir September 2006, sebab seluruh koridor busway yang kini sedang dalam tahap pembangunan akan dioperasikan pada awal 2007. Selain di Jatinegara, PKL yang ada di Jalan Raya Bogor, depan Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur dan pedagang tanaman hias di Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan juga akan tergusur akibat pembangunan jalur busway. (*)

Copyright © ANTARA 2006