Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah pengusaha warung nasi mengaku belum berencana menaikkan harga dagangan mereka meski harga elpiji ukuran 12 kilogram naik sekitar Rp50 ribu.

Ros (50) Pedagang "Warung Nasi Ros" di kawasan Kebon Sirih Jakarta Pusat misalnya masih mempertahankan harga Rp6 ribu untuk satu piring nasi dengan telur goreng dan sayur.

"Sekarang saja sudah Rp 137 ribu pertabung. Gimana ya pedagang kecil. Kalo mau naekin harga ntar takut kesaingin," ujarnya saat ditemui ANTARA News, Jum'at.

Hal senada disampaikan Garjo (60). Pengusaha warteg Bahari di kawasan Kebon Sirih ini mengaku pasrah harga elpiji ukuran 12 kilogram naik.

"Mau gimana ya?. Enggak mungkin naikin harga. Hampir semua yang jualan di sini harganya sama. Nasi sama telor dan sayur harganya Rp 6 ribu," katanya.

Sementara itu, menurut pedagang yang menjual elpiji di kawasan yang sama, Ari (37), harga elpiji ukuran 12 kilogram naik Rp 50 ribu.

Ia semula menjual elpiji ukuran 12 kilogram seharga Rp 83 ribu, kini menjadi Rp 133 ribu.

Ia mengatakan untuk harga elpiji ukuran tiga kilogram belum ada kenaikan.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014