Banjarbaru (ANTARA News) - Banjir yang melanda Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan akibat hujan lebat melumpuhkan operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) II milik Perusahaan Daerah Intan Banjar sehingga pasokan air bersih ke pelanggan terhenti.

Direktur Utama PDAM Intan Banjar Syaiful Anwar di Banjarbaru, Kamis mengatakan, pihaknya terpaksa menghentikan operasional IPA II Pinus yang terletak di Jalan Mentaos karena ruangan panel digenangi air.

"Ruang panel merupakan jantung IPA II Pinus yang berisi peralatan listrik penggerak sistem perpompaan dan seluruh peralatan terendam sehingga sangat berbahaya jika dinyalakan," ujarnya didampingi pejabat PDAM.

Ia mengatakan, pihaknya terpaksa menghentikan operasional IPA II Pinus sejak Kamis pukul 07.00 Wita karena khawatir terjadi induksi jika aliran listrik dinyalakan sehingga membahayakan teknisi yang menanganinya.

Menurut dia, penghentian operasi IPA yang baru pertama kali terjadi selama 20 tahun itu menyebabkan puluhan ribu pelanggan di Banjarbaru dan Martapura kesulitan air bersih karena produksi dihentikan.

"Pelanggan yang terkena dampak berada didalam zona utama pelayanan sebanyak 26.779 sambungan rumah meliputi 15.303 sambungan rumah di Banjarbaru dan 11,476 sambungan rumah di Martapura," ungkapnya.

Disebutkan, pelanggan di Kota Banjarbaru yang terdampak meliputi empat kecamatan yakni Kecamatan Cempaka, Banjarbaru Selatan, Banjarbaru Utara, dan sebagian Kecamatan Landasan Ulin.

Sedangkan belasan ribu pelanggan di Martapura yang terkena dampak meliputi tiga wilayah kecamatan yakni Kecamatan Martapura Kota, Martapura Timur dan Kecamatan Karang Intan.

Dikatakan, waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan kondisi tersebut selama tiga hari sehingga selama itu pula operasional IPA II tidak dihentikan sebelum kondisi benar-benar aman dan tidak membahayakan teknisi.

"Pemulihan selama tiga hari itu masih perkiraan sementara. Jika ruang panel masih kebanjiran atau peralatan listrik belum bisa dioperasikan maka produksi air juga tidak bisa dilakukan," ujarnya pejabat baru dirut PDAM itu.

Ditambahkan, kejadian diluar dugaan akibat fenomena alam itu akan menjadi bahan evaluasi dan ke depan diantisipasi melalui peninggian ruang panel sehingga peralatan listrik tetap aman meski dilanda banjir.

"Kami akan meninggikan ruang panel dan ruang pompa sehingga seluruh peralatan listrik aman jika ruangan kemasukan air. Diharapkan kejadian ini tidak terulang kembali," katanya.(*)

Pewarta: Yose Rizal
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014