Longsor pertama terjadi di Desa Tugu Utara, jam 04.00 WIB, dua rumah rusak berat. Lalu longsor terjadi lagi di Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua, satu rumah bagian dapurnya ambruk."
Bogor (ANTARA News) - Arus lalu lintas kendaraan di jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sudah normal kembali dan dapat dilalui dua arah setelah evakuasi material longsor tebingan selesai dilakukan, Selasa malam.

"Evakuasi material tanah longsoran di Puncak sudah diatasi sampai pukul 15.30 WIB, jalur sudah bisa dilalui dua arah, situasi saat ini ramai lancar," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, AKP Muhhamad Chaniago.

Longsor tebing terjadi akibat hujan yang terus mengguyur kawasan Puncak serta seluruh wilayah Kabupaten dan Kota Bogor.

Tebing tanah setinggi kurang lebih 10 meter dengan lebar tiga meter longsor dan menutup separoh badan jalan sehingga jalur Puncak menjadi tersendat.

Peristiwa ambruknya tebing yang terletak di Naringgul, Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua terjadi sekitar pukul 14.45 WIB.

Tanah tebing ambruk hingga menutup bahu jalan menyebabkan arus dari arah Cianjur dan Bogor menjadi tersendat karena hanya bisa dilalui satu jalur.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor mengerahkan alat berat untuk mengevakuasi material tanah sehingga arus dalam bisa pulih kembali.

Selama evakuasi berlangsung arus lalu lintas sempat tersendad hingga menyebabkan antrian kendaraan yang ini melintas sepanjang kurang lebih 50 meter.

Kepala Seksi Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Budi Aksomo mengatakan, tercatat sebanyak tujuh lokasi longsor terjadi di kawasan Puncak salah satunya longsor tebing.

"Longsor pertama terjadi di Desa Tugu Utara, jam 04.00 WIB, dua rumah rusak berat. Lalu longsor terjadi lagi di Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua, satu rumah bagian dapurnya ambruk," ujar Budi.

Lokasi longsor lainnya, terdapat di Desa Kopo, dan Citeko, tercatat 10 unit rumah rusak dengan kondisi mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.

"Meski tidak ada korban jiwa, kami tetap siaga dan menghimbau masyarakat untuk terus waspada mengingat cuaca yang tidak menentu saat ini," ujar Budi. (LR)

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014