Kemungkinan enggan dievakuasi, karena ingin menjaga harta bendanya yang masih ada di rumah
Kudus (ANTARA News) - Proses pencarian korban tanah longsor di Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang diperkirakan masih ada 10 korban yang belum diketahui nasibnya untuk sementara dihentikan, karena faktor cuaca.

"Hari ini di lokasi kejadian tanah longsor di Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kudus, sedang turun hujan," kata Kepala Desa Menawan, Muh Solikhin, di Kudus, Kamis.

Dengan cuaca seperti itu, kata dia, cukup membahayakan keselamatan jika tetap dilakukan proses pencarian, apalagi kondisi tanah di sekitar lokasi kejadian juga masih labil dan rawan longsor.

Terkait keberadaan warga di daerah rawan longsor, katanya, sudah diminta mengungsi. Meski demikian, masih ada dua orang yang belum bersedia mengungsi.

Untuk itu dia meminta bantuan personel Basarnas untuk membujuk warga tersebut agar bersedia diungsikan sementara, karena rumahnya juga berada di daerah rawan longsor. Padahal tanaman yang ada di bukit dekat rumahnya sudah terlihat miring sehingga dikhawatirkan roboh menimpa rumah.

"Kemungkinan enggan dievakuasi, karena ingin menjaga harta bendanya yang masih ada di rumah," ujarnya.

Danramil Gebog Kudus, Kapten Inf Sukrisno mengungkapkan, proses pencarian 10 korban tanah longsor yang belum diketahui nasibnya di Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kudus, untuk sementara dihentikan, karena melihat cuaca di desa setempat terjadi hujan lebat.

Untuk sementara, kata dia, proses pencarian dialihkan ke Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog yang diinformasikan ada satu orang tertimbun tanah longsor.

Apabila kondisi cuaca di Desa Menawan kembali normal, katanya, proses pencarian akan dilanjutkan kembali.

Saat ini, kata dia, sebagian tim gabungan disiapkan untuk mengirim logistik ke warga Dukuh Semliro, Desa Rahtawu yang terisolir akibat jembatan menuju desa tersebut terputus sejak tiga hari lalu.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, ada dua korban yang ditemukan dan masih hidup bernama Karmuji (45) dan dalam kondisi meninggal yang sama-sama ditemukan Rabu (22/1) bernama Sulasmi (50).

Adapun sebanyak 10 korban yang belum ditemukan antara lain Mursidi (45) dan istrinya Ismawati (36), anaknya Muhamad Iwan (8), serta neneknya bernama Rukmi (60), ditambah Asrori (43), istrinya Yanti (38) anaknya Ulfa (12), serta Suwondo (55) dan istrinya Srikah (51).

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014