Kegiatan ini memiliki nilai sejarah bagi kedua warga Karo itu...
Medan (ANTARA News) - Salah seorang pengungsi erupsi gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Muhammad Ismail (25) melangsungkan akad nikah dengan pasangannya Ema Papayosa Br Ginting (19) di lokasi penampungan secara sederhana.

"Pernikahan pasangan tersebut dilaksakanakan di Pos Penampungan pengungsi Maka Mehuli Jalan Samura, Kecamatan Kabanjahe, Senin (3/2) belum lama ini," kata Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Dinasti Sitepu ketika dihubungi dari Medan, Senin.

Acara pernikahan Ismail penduduk Desa Gung Pinto, Kecamatan Namantran dengan Ema warga Desa Biak, Kecamatan Munthe, menurut dia, berlangsung secara sederhana namun lancar dan penuh hikmah. "Mengingat acara pernikahan tersebut dilaksanakan saat terjadinya bencana alam erupsi Sinabung yang sudah berlangsung selama lebih kurang lima bulan," ujar Sitepu.

Dia mengatakan, bencana erupsi Sinabung tidak menyurutkan atau menghalangi niat kedua pengungsi itu untuk melaksanakan pernikahan.

"Kegiatan ini memiliki nilai sejarah bagi kedua warga Karo itu, karena menggelar pernikahan saat terjadi peristiwa fenomena alam," ucap dia.

Acara pernikahan yang dilaksanakan di Posko Penampungan di Jalan Samura Kabanjahe, hanya didirikan tratak yang terbuat dari besi yang beralaskan tikar dan disaksikan oleh wali kedua pasangan, serta para pengungsi Sinabung. Selain itu, juga hadir Petugas Pencatat Nikah dari Kecamatan Kabanjahe, Muhammad Nur (45).

Mahar pernikahan Muhammad Ismail dengan Ema Papayosa Br Ginting hanya berupa sehelai kain sarung.

Data diperoleh di Posko Penampungan Utama Kabanjahe, jumlah pengungsi erupsi Sinabung di Maka Mehuli, Jalan Samura tercatat sebanyak 644 orang atau 168 kepala keluarga (KK), lansia 34 orang, ibu hamil 3 orang dan bayi 29 orang.

Sedangkan, jumlah pengungsi erupsi Sinabung, Minggu (9/2) tercatat sebanyak 33.126 jiwa atau 10.297 kepala keluarga (KK).

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014