Itu (investasi) yang kita inginkan"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah hari ini membahas pengajuan keringanan tarif bea masuk bidang perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan pada beberapa sektor, dan hal itu akan diatur pada perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif kedua negara (IK CEPA).

Menteri Perdagangan, Muhammad Luthfi, selaku pihak yang memimpin tim negoisator Indonesia di IK-CEPA mengatakan, pemerintah, dalam hal ini BKPM, akan menentukan arah untuk penyelesaian masalah tarif ini pada beberapa sektor penting yakni otomotif, besi baja, pertanian, perikanan, kehutanan, dan elektronik.

Perundingan pemerintah pada hari ini akan menentukan sikap terakhir Indonesia menjelang negosiasi kedelapan antarpemerintah Indonesia dan Korsel, yang akan dilaksanakan sebelum Mei 2014.

"Komitmen yang telah kita bahas juga mengenai penyelesaiaan permasalahan tarif, namun tanpa mengesampingkan investasinya," kata Luthfi, setelah rapat dengan Menteri Perindustrian MS Hidayat, Kepala BKPM Mahendra Siregar, dan pihak Kedutaan Besar RI untuk Korsel.

Pada 2013, dari data Kemendag, nilai total perdagangan kedua negara mencapai 23,01 miliar dollar AS atau turun 14, 28 persen dari 27,02 miliar dollar AS pada 2012.

Luthfi mengatakan perundingan hari ini juga menegaskan komitmen untuk keseimbangan arus perdagangan dan investasi antara dua negara, tidak hanya menguntungkan salah satu pihak saja.

"Perdagangan harus adil, sebagaimana di UU perdagangan yang paralel dengan UU Perindustrian. Idenya adalah memberdayakan pedagangan dua negara ini dari petani, pencipta nilai tambah dan macam-macam dari dua negara,"ujar dia.

Secara terpisah, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan selain di sektor perdagangan, pemerintah sangat berharap Korsel berkomitmen untuk berinvestasi di sektor elektronik, petrokimia, baja, dan mineral.

Hingga negosiasi ketujuh, Hidayat mengisyaratkan belum ada komitmen investasi dari Korsel, selain di sektor perdagangan.

"Itu (investasi) yang kita inginkan," kata dia.

Investasi Korsel ke Indonesia masih terkonsentrasi di sektor industri karet, plastik, kimia, tekstil, gas, air, dan baja. Menurut KBRI Seoul, pada 2013 realisasi investasi Korsel ke Indonesia adalah sebesar US$ 2,2 milyar, yang meningkat 15,7% dari tahun 2012.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014