Jakarta (ANTARA News) - Bakal calon presiden dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) enggan mengomentari pernyataan petinggi Partai Gerindra Prabowo Subianto yang secara tidak langsung menyebut Jokowi "mencla-mencle".
Hal tersebut dinyataka Jokowi karena menurutnya saling sindir dan menjelek-jelekkan bukanlah perilaku yang mendidik.

"Saya tidak mau berkomentar tentang itu," kata Jokowi saat ditemui usai jam kerjanya sebagai Gunernur DKI Jakarta di kantornya di Balaikota, Senin.


Meski demikian, Jokowi berharap jika ada pihak-pihak yang berbeda pendapat dan memiliki kritikan terhadap dirinya, hendaknya hal tersebut disampaikan secara langsung dan santun.


"Lebih baik kita adu program saja yang santun. Jelekin sono jelekin sini itu gak baik. Gak memberi pendidikan politik yang baik pada rakyat," katanya.


Jokowi berharap pesta demokrasi kali ini berlangsung terbuka, adil, baik, dan jujur. "Selain itu juga memberi pendidikan demokrasi pada masyarakat," katanya.


Seperti diberitakan, sindiran Prabowo dilontarkan terhadap Jokowi karena Prabowo merasa pihak PDI-P telah mengingkari perjanjian Batu Tulis yang disepakati keduanya.


Salah satu poin dalam perjanjian Batu Tulis yang ditandatangani pada 16 Mei 2009 di atas materai Rp6.000 oleh Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto itu menyatakan bahwa Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP akan mendukung Prabowo Subianto selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra untuk menjadi Calon Presiden pada pemilu 2014.


Namun, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo
Kumolo mengemukakan, isi perjanjian Batu Tulis otomatis gugur dengan sendirinya karena pasangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto gagal menjadi pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009.


Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014