Mexico City (ANTARA News) - Serangan-serangan terhadap wartawan dan organisasi media meningkat 59 persen di Meksiko tahun lalu dengan 330 kasus dilaporkan bagi tahun paling banyak terjadi aksi kekerasan sejak tahun 2007, kata satu kelompok hak asasi media, Selasa.

Organisasi Article 19 yang bermarkas di London mengatakan media menghadapi satu aksi kekerasan setiap 26,5 jam di Meksiko.

Jumlah serangan terhadap para wartawan, pekerja media dan fasilitas-fasilitas organisasi pers meningkat dari 207 tahun 2012 menjadi 330 kasus tahun 2013. Hampir 90 persen dari serangan-serangan itu terhadap para individu.

Article 19 mengatakan para pejabat publik berada dibelakang enam dari 10 serangan.

Laporan itu muncul setelah akhir pekan lalu pendobrakkan rumah direktur kelompok hak asasi media untuk Meksiko dan Amerika Tengah Dario Ramirez, yang komupter dan dokumennya dicuri.

Article 19 mengatakan tahun 2013 adalah aksi paling keras terhadap para wartawan sejak kerusuhan menyangkut narkoba mulai bangkit tahun 2007 ketika Presiden Felipe Caderon (waktu itu) melancarkan tindakan keras milter terhadap kejahatan yang terorganisasi.

Presiden Enrique Pena Nieto, yang memangku jabataannya Desember 2012, berikrar memerangi kejahatan terhadap para wartawan, tetapi serangan-serangan itu meningkat dalam setahun penuh pemmerintahnya berkuasa.

Meskiko menjadi salah satu dari tempat-tempat paling berhahaya bagi wartawan, dengan 87 pekerja media tewas sejak tahun 2000. Sebagian besar kejahatan itu tidak dituntaskan.
(H-RN/H-AK)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014