Kami juga mengoptimalkan media konvensional dan sosial media
Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, memanfaatkan besarnya pengguna telepon seluler pintar di Indonesia dan belahan dunia dengan meluncurkan aplikasi wisata berbasis android untuk kegiatan promosi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada wartawan di Surabaya, Jumat petang, mengatakan aplikasi wisata itu merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara ke daerah berjuluk "The Sunrise of Java".

"Penetrasi penggunaan smartphone (telepon seluler pintar) diprediksi akan terus naik, termasuk yang berbasis sistem operasi android. Ini akan menjadi media promosi yang efektif untuk mempromosikan pariwisata dan potensi Banyuwangi," katanya saat peluncuran aplikasi "Banyuwangi Tourism" di Taman Budaya Jatim.

Selain melalui aplikasi android, Pemkab Banyuwangi sebelumnya juga telah meluncurkan laman khusus untuk mempromosikan potensi daerah dan pariwisata.

Data Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi mencatat jumlah kunjungan wisatawan nusantara (lokal) ke Banyuwangi pada 2013 mencapai 496.000 orang, sementara wisatawan mancanegara sejumlah 50.244 orang.

"Objek wisata Kawah Ijen masih menjadi favorit kunjungan wisatawan, selain Pantai Pulau Merah yang dibuka sejak 2012," ujar Abdullah Azwar Anas.

Untuk pengembangan aplikasi tersebut, pihaknya menjalin kerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan anak perusahaannya Telkomsel, terutama dalam pengisian konten.

Saat ini, menurut Anas, konsumen pariwisata meminta pelayanan lebih, karena mereka tidak hanya ingin datang ke objek wisata alam maupun wisata budaya, tetapi juga sangat memperhatikan kenyamanan dalam memperoleh informasi.

"Salah satu sumber rujukan informasi utama adalah internet. Informasi itu tidak hanya dari satu sumber sepihak dari pengelola tempat wisata dan pemerintah daerah, tapi juga dari pihak lain seperti blogger maupun rekomendasi teman," katanya.

Melihat perubahan perilaku tersebut, tambah Anas, pemasaran wisata Banyuwangi harus dilakukan secara terintegrasi dan pihaknya secara berkala juga mengundang media massa, blogger dan tokoh-tokoh berpengaruh untuk datang.

"Dari sanalah informasi menyebar. Kami juga mengoptimalkan media konvensional dan sosial media, seperti twitter, facebook, youtube, path, dan instagram," paparnya.

Ketua Dewan Kesenian Blambangan Samsudin Adlawi menambahkan seluruh agenda kegiatan seni budaya di Banyuwangi yang berlangsung selama satu tahun dapat diakses pengguna smartphone melalui aplikasi "Banyuwangi Tourism".

"Kami menyiapkan enam titik lokasi pertunjukan yang tersebar di berbagai daerah, termasuk pusat kota, untuk menampilkan seni budaya khas Banyuwangi. Setiap akhir pekan, kelompok-kelompok kesenian lokal tampil secara bergiliran," ujarnya.

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014