Singapura (ANTARA News) - Seorang bloger Singapura yang memfitnah Perdana Menteri Lee Hsien Loong menawarkan kompensasi padahal awalnya menolak mengambil langkah ini setelah pengacara PM Singapura menuduh dia tak menyesali perbuatannya.

"Klien kami mengajukan tawaran 5.000 dolar Singapura (Rp46,4 juta) atas kerugian dialami Perdana Menteri," kata M. Ravi, pengacara bloger bernama Roy Ngerng Yi Ling, dalam surat yang ditujukan kepada pengacara Lee.

"Jumlah 5.000 dolar Singapura itu karena kehidupan sederhana dan pendapatan klien kami hasil dari bekerja sebagai petugas layanan kesehatan," tulis Ravi dalam surat yang juga disiarkan media massa itu.

Pengacara Lee, Davinder Singh, pekan lalu menuntut permohonan maaf dan kompensasi kepada pria berusia 33 tahun tersebut atas satu tulisan 15 Mei lalu yang berisi tuduhan bahwa sang PM korupsi.

Singh mengutipkan komentar Ngerng yang diposting di blognya Heart Truths, bahwa "Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Singapura dan Ketua GIC, bersalah karena pidana penyalahgunaan uang yang dibayarkan warga Singapura kepada CPF (Centl Provident Fund)".

GIC adalah pengelola dana milik negara yang mengelola lebih dari 100 miliar dolar Singapura cadangan devisa negara kota itu, sedangkan CPF adalah dana pensiun Singapura.

Ngerng menyebut artikelnya itu demi menyerukan transparansi lebih luas mengenai bagaimana dana pensiun diinvestasikan pemerintah melalui dua perusahaan pengelola dana negara.

Dia lalu mencabut tulisannya itu dan tautannya, serta meminta maaf dan meminta Lee tidak menuntutnya.

Namun Senin kemarin Singh mengatakan pernyataan maaf sang bloger tidak tulus setelah Ngerng menyebarkan video ke YouTube yang menceritakan kesulitan hukum yang dihadapiya.

Singh mengatakan sang bloger secara oportunistis memanfaatkan kasus itu untuk meraih simpati dan memperbarui serangannya terhadap Lee.

Singh tak menjawab pertanyaan AFP mengenai apakah mereka akan menerima tawaran kompensasi Ngerng.

Singapura dikenal sebagai negara paling tidak korup, namun kelompok HAM menuduh para pemimpin negeri ini telah menggunakan uang untuk membungkam kritik dan lawan politik.

Para pemimpin Singapura, termasuk Lee dan ayahnya mantan PM Lee Kuan Yew, menyatakan tindakan hukum perlu diambil untuk melindungi reputasi mereka.

Menteri Tenaga Kerja Tan Chuan-Jin tahun lalu menerima kompensasi 5.000 dolar Singapura dari seorang politisi oposisi yang memfitnahnya di Facebook, demikian AFP.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014