Hongkong (ANTARA News) - The Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), bank dengan aset terbesar di China, mengatakan akan menerima penawaran ritel atas 'listing' (pencatatan saham) mereka di Bursa Saham Hongkong pada 27 Oktober dan Bursa Saham Shanghai pada Senin untuk memenuhi target 150 miliar dolar Hongkong (19,23 miliar dolar AS). Target sebesar itu merupakan IPO yang terbesar di dunia, demikian Kyodo melaporkan. "Target strategi kami adalah menjadi institusi keuangan nomor satu di dunia," kata Chairman ICBC, Jiang Jianqing di New York, seraya menambahkan ICBC kemungkinan akan menawarkan IPO tersebut pada investor luar negeri. Dia mengemukakan tingkat kredit bermasalah (NPL) bank tersebut 1,86 persen pada tahun lalu dan mereka berusaha menekan agar tetap berada di bawah 2 persen. Diperkirakan pendapatan yang diperoleh IPO itu akan melebihi 18,4 miliar dolar AS, yang dicapai oleh perusahaan telepon seluler Jepang NTT DoCoMo Inc. pada 1998 dan menjadi IPO terbesar selama ini. Per Desember 2005, ICBC memiliki aset senilai 815 miliar dolar AS, atau 16,8 persen dari total aset seluruh institusi perbankan di China. ICBC berencana menerbitkan 13 miliar lembar saham seri A dan bernominasi Yuan di Shanghai dengan harga 2,6-3,12 yuan per lembar saham, serta 35,39 miliar lembar saham berseri H (seri bagi saham perusahaan China yang terdaftar di Hong Kong) dengan harga 2,56-3,07 dolar Hong Kong per lembar saham. Jika permintaan investor tinggi, penerbitan bisa ditingkatkan menjadi 14,95 miliar lembar saham seri A dan 40,7 miliar lembar saham seri H, seperti diungkapkan dalam prospektus. Bank of China dan China Construction Bank, dua bank dari empat bank terbesar China yang juga tercatat di bursa saham Hong Kong, berhasil mengumpulkan masing-masing 11,2 miliar dolar AS pada Mei dan 9,2 miliar dolar AS pada Oktober tahun lalu. Sedangkan Agricultural Bank of China, yang kini tengah mengalami proses restrukturisasi diperkirakan juga akan mencatatkan diri di Hongkong. (*)

Copyright © ANTARA 2006