Medan (ANTARA News) - Harga daging sapi di pasar Medan, Sumut, mulai bergerak naik menjadi Rp55 ribu per kg meski permintaan belum menunjukkan peningkatan. Pengamatan ANTARA di Pasar Sambas dan Pusat Pasar, Medan, Rabu, menunjukkan, harga daging rata-rata naik Rp5.000, per kg dari sebelumnya Rp50 ribu per kg. Sementara itu, sampai hari ini belum terlihat lonjakan permintaan atas daging. "Harga sudah naik sejak Selasa. Hari Selasa harga naik Rp3.000, per kg menjadi Rp53 ribu dan hari ini sudah mencapai Rp55.000, tapi permintaan masih sepi," kata Hj Yusuf, penjual daging di Pasar Sambas, Medan. Menurut dia, menaikkan harga jual daging yang dilakukan pedagang karena harga beli dari pemasok juga mengalami lonjakan. Setiap memasuki hari besar keagamaan khususnya Idul Fitri harga daging sapi memang mengalami kenaikan sejalan dengan terjadinya lonjakan permintaan, katanya. Lonjakan permintaan daging itu biasanya sudah mulai terjadi sepekan sebelum Idul Fitri. "Tapi tahun ini tampaknya beda. Hingga hari ini permintaan masih normal bahkan cenderung menurun," katanya. Belum adanya lonjakan permintaan membuat pedagang khawatir. "Jangan-jangan konsumen tak membeli daging karena `termakan` pemberitaan daging sapi campur daging celeng maupun daging busuk di beberapa daerah," katanya. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sumut, Margaretha Elly Silalahi, mengatakan hanya harga daging sapi dan telur yang berfluktuasi, sementara harga bahan pokok lainnya sejak awal Ramadhan rata-rata stabil. "Disperindag juga menerima keluhan dari pedagang soal masih sepinya permintaan daging. Tapi boleh jadi permintaan baru melonjak pada Hari Sabtu atau Minggu mengingat baru Hari Senin atau Selasa Idul Fitri," katanya. Disperindag sendiri saat ini memperketat pengawasan di pasar-pasar tradisional Medan dan sekitarnya untuk menghindari adanya penjualan daging sapi bercampur daging babi hutan atau daging busuk yang merugikan konsumen. Konsumen juga diminta meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan bila menemukan hal-hal yang mencurigakan atas daging yang dijual di daerah itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006