PBB, New York (ANTARA News) - Sebanyak 30 pekerja bantuan tewas dan 74 lainnya cedera di Jalur Gaza selama konflik yang berlangsung satu bulan, kata seorang juru bicara PBB, Rabu (13/8).

Semua 30 pekerja bantuan tersebut meliputi 11 anggota staf Badan Pekerja dan Bantuan PBB (UNRWA), 11 staf medis dan delapan petugas pemadam, kata Stephane Dujarric dalam satu taklimat. Ia mengutip pernyataan dari Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Di antara pekerja yang cedera, 38 orang adalah staf medis dan 34 adalah pekerja pertahanan sipil, kata Dujarric sebagaimana diberitakan Xinhua.

Menurut laporan terkini OCHA, masih ada 370.000 orang yang masih menjadi pengungsi di dalam negeri mereka dan masih berlindung di tempat penampungan darurat PBB atau tinggal bersama keluarga penampung di Jalur Gaza.

"Jumlah ini diperkirakan bertambah saat tenggat gencatan senjata makin dekat," demikian peringatan lembaga itu, yang menyatakan gencatan senjata paling akhir dijadwalkan berakhir pada Rabu malam. Gencatan senjata 72-jam dimulai pada Minggu (10/8) tengah malam.

Laporan tersebut juga mengatakan enam orang, termasuk seorang wartawan Italia, tewas pada Rabu dan enam orang lagi cedera akibat bahan peledak di Beit Lahia, Jalur Gaza.

Israel melancarkan "Operation Protective Edge" pada Selasa (8 Juli), yang juga telah menewaskan sedikitnya 1.938 orang Palestina, kebanyakan warga sipil, kata para pejabat Kementerian Kesehatan Palestina. Di pihak Israel, 64 tentara dan tiga warga sipil tewas, kata polisi dan militer Israel.

Perundingan antara Israel dan Palestina masih berlangsung di Ibu Kota Mesir, Kairo, mengenai gencatan senjata permanen.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014