Kathmandu (ANTARA News) - Sedikitnya 84 orang tewas di Nepal setelah tanah longsor dan banjir terjadi di seluruh negeri itu akibat hujan lebat yang terus-menerus mengguyur, kata beberapa pejabat di Kathmandu, Minggu.

Jumlah korban jiwa mencapai 84 setelah 33 mayat ditemukan pada Sabtu (16/8).

Nepal, negara di Himalaya, mencatat hujan lebat yang terus mengguyur pekan lalu. Selain mereka yang tewas, 156 orang lagi telah hilang sementara harapan tipis untuk menemukan mereka dalam keadaan hidup.

Beberapa kabupaten di wilayah barat-jauh negeri tersebut menderita kerugian paling banyak akibat tanah longsor dan banjir sementara perincian mengenai jumlah sesungguhnya korban jiwa dan kerusakan harta belum diketahui.

"Bangkai ternak tergeletak di mana-mana, rumah terendam air, harta telah berubah jadi puing sementara lahan pertanian telah disapu air," kata Sanjaya Parajuli, kader politik setempat dari Birendranagar kepada Xinhua.

"Hujan yang terus-menerus turun juga membuat 1.500 orang meninggalkan rumah mereka dan mereka terjebak di daerah yang dilanda bencana. Mereka menunggu helikopter menyelamatkan mereka," kaa Laxmi Prasad Dhakal, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Nepal, melalui telepon kepada Xinhua.

Warga yang ketakutan mulai bergerak menuju dataran tinggi dengan membawa apa saja harta yang bisa mereka bawa. Banjir menggenangi dan tanah longsor menimbun rumah mereka, sementara banyak orang lagi berduka setelah kehilangan orang yang mereka cintai. Mereka menyalahkan pemerintah karena menanggapi bencana tersebut secara dingin.

Para pejabat Kementerian Dalam Negeri mengatakan sulit bagi pemerintah untuk mengirim logistik pertolongan ke daerah yang dilanda bencana setelah sebagian besar jalan utara telah direndam air.

Negara Asia Selatan itu mulai menderita akibat kemarahan alam dari 2 Agustus tahun ini, ketika tanah longsor besar terjadi di Kabupaten Sindhupalchowk, bagian timur negeri tersebut, dan menewaskan 156 orang.

Akibat kurangnya upaya pertolongan yang memadai dan kemampuan pemerintah untuk mempersiapkan diri sebelum bencana menerjang, ratusan orang tewas di Nepal selama musim penghujan setiap tahun. Bantuan dari upaya pertolongan warga setempat, relawan dan personel keamanan sangat terbatas karena rakyat hidup dalam kemiskinan, demikian Xinhua melaporkan.

(C003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014