... jika ada gerak-gerik orang sekitar yang membahayakan anak, segera lapor kepada polisi... "
Jakarta (ANTARA News) - Para penjahat seksual kerap mengintai anak-anak kita dan Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, memberi lima tips melindungi anak dari pedofil.

"Pertama, orangtua harus teliti, terhadap gerak-gerik orang sekitar yang dekat dengan anak," ujarnya, di Jakarta, Rabu.

Tips selanjutnya, pastikan guru termasuk guru privat, guru mengaji, dan orang-orang lain yang memiliki akses dan kedekatan dengan anak dinilai orangtuanya aman bagi anak. 

Jangan biarkan pedofil melakukan aksinya melalui "modus pendidikan". Menyalahgunakan kesempatan mengajar dan lain sebagainya kepada anank sering jadi modus pengidap kelainan seksual pedofil ini.

Ketiga, pastikan anak saat bermain, berwisata, berolahraga tetap dalam pantauan, karena pedofil sering pula beraksi saat anak-anak itu bermain bersama teman-temannya. 

Keempat, pastikan anak saat sekolah menggunakan alat transportasi yang aman buat anak, karena antar-jemput sekolah berpotensi dimanfaatkan kaum pedofil. 

"Terakhir, jika ada gerak-gerik orang sekitar yang membahayakan anak, segera lapor kepada polisi," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Agus Santoso, menyebutkan terdapat sekitar 200 pedofil mancanegara masuk ke Indonesia.

Para pedofil masuk serentak ke Tanah Air pada 2014. Mereka difasiltasi oknum yang bertugas sebagai fasilitator.

Mereka menyasar beberapa daerah di Sumatera, Cianjur, Semarang, Solo, Palu, dan Bali, dengan target anak usia 4-8 tahun, remaja 9-15 tahun.

Susanto juga meminta agar pihak kepolisian mendeteksi dini keberadaan pedofl. Pemerintah jangan memberikan ruang sekecil apapun kepada kaum pedofil. Pemerintah harus tegas dan membatasi ruang gerak para pedofil.

Pewarta: Indriani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014