Arosuka (ANTARA News) - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), sejak Kamis (30/10) hingga Jumat menyebabkan ratusan rumah warga di tiga kecamatan daerah itu terendam banjir.

Wakil Bupati (Wabup) Solok, Desra Ediwan Anantanur di Arosuka, Jumat, menyebutkan ribuan warga yang terjebak air sungai yang meluap saat banjir tiba-tiba menggenangi rumah mereka dievakuasi petugas BPBD Kabupaten Solok yang mengerahkan Tim Reaksi Cepat dan Pemadam Kebakaran, dibantu TNI, Polri, Tim SAR, PMI, Tagana Dinas Sosial dan belasan relawan.

"Sejauh ini petugas BPBD masih melakukan pendataan berapa rumah yang terendam banjir mengingat luasnya daerah yang nagarinya tergenang banjir akibat luapan sungai Batang Lembang tersebut," kata wabupd idampingi Kapolres Solok AKBP Tommy Bambang Irawan dan Camat Kubung, Feri Hendria Tanur.

Ia menyebutkan luapan air yang besar mengakibatkan sejumlah jorong yang tersebar di beberapa nagari dalam tiga kecamatan yakni Kubung, Bukit Sundi dan Gunung Talang menderita musibah yang paling parah.

Seperti di Jorong Bawah Jao Nagari Selayo, Koto Baru, Dilam dan masih banyak jorong yang wilayahnya tergolong terendam banjir dengan ketinggian air antara 1 meter hingga 1,5 meter.

Tak hanya merendam ratusan rumah, kata dia, banjir juga merusak belasan hektare areal persawahan penduduk, menggenangi rumah ibadah seperti masjid dan mushala, termasuk merendam kantor Polsek Kubung dengan ketinggian air hampir 1 meter.

Di salah satu jorong di Nagari Dilam, kata wabup, bahkan ada seorang warga yang terkena sengatan arus listrik, namun nyawanya masih bisa diselamatkan. Korban langsung mendapat pertolongan medis, setelah petugas SAR dibantu warga setempat membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Terkiat musibah itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok telah membuka Posko Bencana banjir di depan kantor Wali Nagari Selayo, Kecamatan Kubung.

Bahkan, katanya, Pemkab Solok juga telah memberi bantuan darurat berupa beras, mie instan, air mineral dan bahan pakaian, kepada korban banjir tersebut.

"Kami masih melakukan penghitungan lebih terperinci berapa jumlah rumah warga yang terbenam dan berapa kerugian materil akibat bencana musibah banjir tersebut," katanya.

Petugas PMI Kabupaten Solok dibantu relawan kemanusiaan lainya dan TNI, Polri sampai Jumat siang masih melakukan proses evakuasi ratusan warga di Jorong Bawah Duku, Nagari Selayo, yang masih terkurung banjir dengan ketinggian air sekitar 1 meter.

"Petugas PMI bahu membahu dengan petugas BPBD menggunakan perahu karet mengevakuasi ratusan warga kelokasi yang aman di daerah Selayo," kata H Am Karama, petugas PMI setempat.

Banyaknya korban banjir yang masih belum terevakuasi disebabkan banyak warga yang tidak mau meninggalkan rumah mereka.

Warga Nagari Selayo, Ali, mengatakan dalam musibah itu ada seorang warga sekitar yang meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya, saat tiba-tiba saja air sungai Batang Lembang meluap di wilayah Selayo sekitarnya.

"Kami berharap Pemkab Solok bisa memberi bantuan maksimal kepada warga korban banjir," katanya.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014