Lampung Timur (ANTARA News) - Petani padi di Lampung Timur, memasuki musim tanam, mengeluhkan langkanya pupuk bersubsidi jenis Urea dan jenis NPK sehingga dikhawatirkan hasil panen tidak mencapai harapan.

"Sekarang pupuk susah mas, kalau pun ada sudah dipesan sama orang- orang berduit," kata Edy, petani padi Desa Karya Tani Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Sabtu.

Ia mengatakan tidak hanya petani di Labuhan Maringgai saja yang saat ini mengeluhkan kelangkaan kedua jenis pupuk tersebut. Petani di kecamatan lain seperti Desa Betengsari, Kecamatan Jabung, juga mengeluhkan hal yang serupa.

"Pupuk di Kecamatan Jabung juga sulit didapatkan karena langkanya pupuk bersubsidi," kata Raden Fatah petani padi di Jabung, Lampung Timur.

Menurutnya, langkanya pupuk ini dapat dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk menjual pupuk dalam bentuk paket yakni dengan cara pupuk bersubsidi di jual satu paket dengan pupuk nonsubsidi yang harganya lumayan mahal.

Dengan kondisi ini, ia berharap pemerintah ikut berkonstribusi dalam pengawasan keberadaan pupuk subsidi agar tidak disalah gunakan oleh oknum-oknum yang tidak memihak kepada para petani kecil.

"Campur tangan pemerintah sangat dibutuhkan karena perlu adanya pengawasan baik dari aparat maupun dan pemerintah daerah sehingga ke depan kelangkaan pupuk ini tidak ada lagi, sehingga masyarakat dengan mudah mendapatkan pupuk dan tidak terjadi kelangkaan kembali," jelansya.

Ia menjelaskan sejumlah toko sebagai penyalur pupuk bersubsdisi dibeberapa pasar di Kecamatan Jabung juga langka.Petani menurutnya mengeluhkan kelangkaan pupuk ini sehingga membuat resah para petani.

Petani di Kecamatan Braja Selebah juga menyebutkan hal yang serupa. Saat memasuki musim tanam para petani pasti sulit mendapatkan pupuk bersubsidi.

"Masalah para petani adalah sulitnya mendapatkan pupuk," kata Muslimin petani di Desa Harjosari Kecamatan Braja Selebah.

Ia mengharapkan pada musim tanam padi, kesulitan petani mendapatkan pupuk segera diatasi oleh pemerintah.

Sebelumnya, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo pada panen raya dan penyerahan alat mesin bagi kelompok Tani se-Lampung di Desa Braja Fajar, Kecamatan Way Jepara Lampung Timur, mempertegas salah satu visi perioritas Pemerintah Lampung adalah sektor petanian adalah sebagai motor penggerak perekonomian daerah ini.

Gubernur meminta kepada para kepala daerah untuk membantu petani mengoptimalkan produktivitas pertanian melalui dinas-dinas terkait , dan menjadikan pertanian sebagai fokus utama dalam pembangunan di tiap kabupaten di Propinsi Lampung.

"Separuh penduduk Lampung adalah bekerja di sektor pertanian, sejahtera dan maju tidaknya keluarga di daerah ini tergantung dari petani," tambahnya.

(MS*A054)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014