...diperkuat data pemeriksaan sekunder, yaitu dari temuan medis adanya kesamaan jenis kelamin, usia dan tinggi badan
Surabaya (ANTARA News) - Tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 pada hari ke-17, Selasa.

Kedua jenazah masing-masing berjenis kelamin laki-laki atas nama Oscar Desano (27) asal Jakarta dan perempuan bernama Yuni Astutik (40) asal Blitar, Jawa Timur.

"Jenazah berlabel B024, yakni Oscar Desano diidentifikasi primer berdasarkan metode pemeriksaan DNA dengan pembanding DNA ayah dan ibu kandung dicocokkan serta identik," ujar Kepala DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono, di Posko Crisis Center Mapolda, Jalan Ahmad Yani Surabaya.

Jenazah yang tercatat sebagai kru pesawat tersebut juga diketahui identitasnya berdasarkan data pemeriksaan gigi yang memiliki kesamaan signifikan antara rontgen gigi dan pemeriksaan gigi jenazah.

"Ditambah pemeriksaan sekunder, yakni antropologi terdapat kesamaan jenis kelamin dan usia serta tinggi badan mencapai di atas 180 sentimeter," katanya.

Jenazah kedua berlabel B039 atas nama Yuni Astutik yang diidentifikasi primer terdapat kecocokan pemeriksaan DNA dengan pembanding DNA dua anak kandung identik.

"Kemudian diperkuat data pemeriksaan sekunder, yaitu dari temuan medis adanya kesamaan jenis kelamin, usia dan tinggi badan," kata Kabid Dokkes Polda Jatim tersebut.

Selain itu, lanjut dia, ditambah properti baju sesuai gambar CCTV yang ditunjukkan keluarga, juga anting korban melekat sama dengan informasi yang disampaikan anak kandung korban.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono menjelaskan, dengan teridentifikasinya dua jenazah lagi maka sampai hari ini sudah 36 korban yang terungkap identitasnya, dan 12 jenazah lainnya masih diperiksa mendalam.

"Meski sulit mengungkap melalui sidik jari, namun pemeriksaan data lain tetap kami lakukan, seperti gigi hingga pendalaman data ante mortem. Yang pasti, setiap hari tim melakukan rekonsilisasi untuk menguak identitas korban," katanya. 

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015