Niamey (ANTARA News) - Ribuan orang berpawai di Niamey, ibu kota Niger, pada Selasa untuk memprotes Boko Haram setelah pasukan regional mengaku meraih kemenangan atas kelompok tersebut di bagian selatan negeri itu dan bagian utara Kamerun.

Namun serangan-serangan terus berlanjut di Nigeria, dengan kelompok itu menyerbu kota Askira Uba di negara bagian Borno pada Senin malam, membakar rumah-rumah dan bangunan umum, memaksa ratusan warga melarikan diri, lapor AFP.

Di Niger, Perdana Menteri Brigi Rafini memimpin para demonstran di bawah pengawalan ketat polisi, dengan para penembak jitu berada di atap-atap bangunan di sepanjang rute itu, termasuk parlemen dan toko-toko tutup.

"Niger akan menjadi kematian Boko Haram," kata Presiden Mahamadou Issoufou kepada kerumunan massa pada akhir pawai tersebut.

"Tak seorangpun yang menyerang Niger tanpa mendapat hukuman dan Boko Haram membayar mahal atas kejadian 6 Februari."

Tentara Niger menyatakan bahwa lebih 200 petempur Boko Haram terbunuh pada hari itu ketika mereka melancarkan serangan pertama ke wilayah selatan negeri tersebut, sementara tujuh prajurit gugur. Tetapi sumber-sumber di lapangan tidak menyebut jumlah dan hanya berbicara mengenai korban-korban yang berjatuhan di pihak kelompok militan tersebut.

Protes pada Selasa terjadi sehari setelah polisi mengatakan mereka telah menahan lebih 160 orang yang disangka bersekutu dengan kelompok itu di kawasan perbatasan Diffa, yang saat ini berada di bawah keadaan darurat.

Para pemimpin Afrika Tengah juga bertemu di Yaounde, ibu kota Kamerun, untuk membahas strategi bersama melawan Boko Haram, yang mencerminkan peningkatan ketakutan mengenai keamanan regional.

Tentara Kamerun secara terpisah mengumumkkan bahwa pihaknya telah membunuh 86 anggota militan dan menahan lebih 1.000 orang yang disangka memiliki hubungan dengan Boko Haram di utara jauh negara itu.

Serangan di Askira Uba itu terjadi setelah militer Nigeria mengaku menguasai kembali kendali kota Monguno, dekat ibu kota negara bagian Borno, Maiduguri, yang direbut pada 25 Januari.

Askira Uba terletak 25 kilometer sebelah selatan Chibok, tempat Boko Haram menculik lebih 200 siswi pada April tahun lalu, menyulut kemarahan global dan menarik perhatian terhadap konflik itu.

(Uu.M016)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015