Solo (ANTARA News) - Museum Radya Pustaka Solo menambah koleksi pakaian adat berupa beskap gaya Keraton Kasunanan Surakarta dan Pura Mangkunegaran serta kain batik dengan beragam motif untuk menarik kunjungan wisatawan.

Komite Museum Radyapustaka Solo Purnomo Subagio di Solo, Kamis, mengatakan koleksi beskap Jawa yang ditambahkan terdiri atas beskap atela, beskap kerowok, beskap landung, beskap sikepan, beskap ageng, beskap takwa, beskap kerowok Pura Mangkunegaran dan beskap langen harjan.

Sementara koleksi kain batik tambahan meliputi batik bermotif wirasat, truntum, kuncoro, sido drajad, parang kusumo, parang grudo, kritik, sido mulyo, sido mukti, sido luhur, wahyu tumurun, dan satrio wibowo.

"Motif-motif batik itu semua mempunyai filosofi yang baik bagi orang Jawa. Jadi gambar-gambar yang ada di kain batik itu mengandung arti kehidupan yang baik bagi orang Jawa".

Selain memamerkan koleksi pakaian adat Jawa dan kain batik, Radyapustaka memiliki koleksi 460 wayang, 140 arca batu, 162 unit gamelan Jawa, 363 tosan aji, 373 naskah kuno, 1.054 naskah Jawa cetak, 609 buku berbahasa Belanda dan 513 buku berbahasa Indonesia.

Museum tertua di Indonesia itu, menurut Purnomo, setiap hari rata-rata didatangi 200 pengunjung, kebanyakan mahasiswa dan pelajar yang ingin mencari bahan studi atau riset dari naskah-naskah kuno koleksi museum.

"Museum Radyapustaka memiliki koleksi naskah kuno yang paling lengkap jika dibanding museum lainnya," katanya.

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015