Palu (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Ibnu Mastazam meminta Badan Urusan Logistik harus lebih gencar membeli gabah dan beras petani di daerah termasuk di Sulawesi Tengah.

"Sekarang lagi musim panen, mestinya tingkat penyerapan produksi petani besar dibandingkan sebelum memasuki panen," katanya ketika meninjau gudang Bulog Sulteng di Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Timur, Selasa.

Ia mengatakan pemerintah telah menetapkan standar harga pembelian gabah dan beras. Misalkan untuk harga pembelian pemerintah (HPP) beras ditetapkan sebesar Rp7.300/kg.

Sementara HPP gabah ditetapkan pemerintah dan DPR RI sekitar Rp4.500/kg.

Jadi dengan HPP tersebut, tentu Bulog diharapkan lebih besar lagi membeli gabah dan beras petani guna mengamankan stok beras nasional.

"Saya berharap Bulog Sulteng bisa lebih maksimal lagi membeli gabah dan beras," katanya.

Dia mengatakan, ada informasi bahwa Bulog Sulteng sangat sulit membeli gabah ketimbang beras.

Menurut dia, justru di Sulteng pengadaan dalam bentuk beras, bukan gabah.

"Padahal jika membeli gabah lebih menguntungkan dan juga bisa disimpan berbulan-bulan di gudang. Tetapi kenapa, Bulog Sulteng tidak berhasil membeli gabah.Seharusnya bisa karena Bulog juga punya penggilingan sendiri," kata Ibnu.

Pewarta: Anas Masa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015