Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Asmawi Syam menyatakan pihaknya akan menjaga level marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) pada kisaran 7,7-8,0 persen sepanjang tahun 2015.

"Tahun ini, NIM akan kami jaga pada level single digit 7,7-8,0 persen," ujar Asmawi pada jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Pada triwulan I-2015, marjin bunga bersih BRI menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 9,06 persen menjadi 7,57 persen.

Asmawi menuturkan, melalui strategi BRILink (branchless banking) yang menargetkan 50.000 agen pada tahun ini, akan dapat membantu menaikkan marjin perseroan.

"Kita tergerus oleh dana mahal, sekarang secara bertahap kami akan turunkan porsi dana mahal ini dan menggantinya dengan dana murah," kata Asmawi.

Wakil Direktur BRI Sunarso mengatakan, kendati marjin bunga bersih bank plat merah tersebut menurun, namun masih tertinggi dibandingkan bank-bank lain ataupun secara rata-rata industri.

Namun, lanjut Sunarso, komitmen industri untuk lebih efisien dalam operasional perusahaan juga tetap diharapkan agar suku bunga semakin terjangkau sehingga dapat mendorong pertumbuhan.

"Masalahnya sekarang pertumbuhannya tidak seperti yang diinginkan. Ada masalah CAD (defisit neraca transaksi berjalan/current account deficit), likuiditas, dan sebagainya," ujar Sunarso.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2015 sendiri diperkirakan hanya sekitar 5 persen. Sebelumnya, Bank Indonesia juga sudah menyebutkan kecenderungan pertumbuhan ekonomi batas bawah perkiraan bank sentral yakni 5,4 persen.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015