Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian berupaya meningkatkan kerja sama antara Indonesia dengan salah satu negara di Benua Afrika, Seychelles, khususnya dalam pengembangan sektor Industri Kecil Menengah (IKM).

Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah berkunjungan kerja ke Seychelles untuk memenuhi undangan dari Utusan Khusus Presiden Republik Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito selama lima hari sejak 25-29 April 2015.

"Presiden Republik Seychelles James Michael, yang juga merupakan Pembina Yayasan JJ Spirit Foundation, memiliki komitmen untuk meningkatkan kemampuan dan potensi pemuda-pemudi Seychelles," kata Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah melalui siaran pers di Jakarta, Jumat.

Hal tersebut, lanjut Euis, ingin dilakukan karena dapat berperan penting dalam penguatan perekonomian Republik Seychelles di berbagai bidang, salah satunya dengan menumbuhkan jiwa kewirausahaan, khususnya di sektor fesyen, agro industri, kesenian, kebudayaan dan kuliner.

Seychelles adalah negara dengan 115 pulau, yang terletak di timur laut Madagaskar dan sekitar 1.600 km timur Kenya, di mana sebagian pulau tersebut merupakan pulau granit dan karang yang menarik wisatawan manca negara.

Dalam kunjungannya, Dirjen IKM berkesempatan menemui Presiden Republik Seychelles James Michael pada pagelaran Seychelles Carnaval 2015 (25/4).

Realisasi kerja sama tersebut dituangkan dalam sebuah Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktorat Jenderal IKM Kemenperin dengan JJ Spirit Foundation yang ditandatangani oleh Euis Saedah dan Lise Bastienne selaku Chairperson JJ Spirit Foundation (27/04).

Kerja sama tersebut mencakup pertukaran informasi antar kedua pihak di sektor IKM pada komoditi kerajinan, fesyen, tekstil, industri berbasis agro, dan industri olahan ikan, bimbingan teknis dan penguatan kapasitas SDM.

Selain itu juga pertukaran pemuda antara Indonesia dan Seychelles, penyediaan pasokan mesin dan peralatan dari Indonesia ke Seychelles serta meningkatkan kerja sama business to business (B to B) bagi IKM antar kedua negara.

Pada kunjungan tersebut, Euis juga memberikan kuliah singkat kepada pemuda-pemudi Seychelles yang tergabung dalam organisasi JJ Spirit Foundation (28/4).

Euis menekankan pentingnya melakukan kegiatan industri yang mengolah potensi alam Seychelles untuk menghasilkan suatu produk yang memiliki nilai tambah.

"Jadi, tidak hanya menjual produk mentah, apalagi hanya menjadi konsumen. Spirit yang ditekankan kepada kaum muda Seychelles adalah from consuming to producing,” tegasnya.

Euis menegaskan, Ditjen IKM Kemenperin terus berkomitmen untuk melakukan tindak lanjut dari kerjasama ini dengan mengirimkan tenaga ahli dari Indonesia ke Seychelles untuk memberikan pelatihan dan bimbingan teknis, khususnya di sektor IKM fesyen dan industri berbasis agro.

"Melalui kerjasama ini, kami berharap akan membuka peluang bagi Indonesia untuk membuka pasar Afrika dan Eropa melalui Seychelles. Bahkan, Indonesia juga dapat mengekspor mesin dan peralatan dari Indonesia ke Seychelles untuk sektor-sektor industri yang dikerjasamakan,” pungkasnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015