Klub juga telah sepakat dihentikan karena khawatir terkendala dengan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) masing-masing klub,"
Surabaya (ANTARA News) - Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur menghentikan Liga Nusantara 2015, menyusul tidak bergulirnya Liga Indonesia setelah PSSI menyatakan keadaan "force majuere".

"Induk olahraga sepak bola kami sudah memutuskan menghentikan seluruh kompetisi maka Liga Nusantara yang dikelola Asprov PSSI ikut berhenti," ujar Sekretaris Umum Asprov PSSI Jatim Amir Burhannudin, usai menggelar pertemuan dengan klub amatir yang terlibat dalam Liga Nusantara di Surabaya, Jumat.

Selain klub, hadir juga dalam pertemuan tersebut Asosiasi Kabupaten (Askab) dan Asosiasi Kota (Askot) PSSI se-Jatim.

Kompetisi Liga Nusantara Jatim 2015 sejatinya diikuti 27 klub, dan musim kompetisi 2014 diikuti 15 klub serta meloloskan tiga tim untuk berlaga ke Zona Jawa.

Menurut jadwal awal, kompetisi Liga Nusantara tingkat Jatim tahun ini digelar 9 Mei, namun batal seiring pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) disusul penghentian kompetisi oleh PSSI.

"Klub juga telah sepakat dihentikan karena khawatir terkendala dengan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) masing-masing klub," tukasnya.

Selain itu, lanjut dia, izin dari aparat keamanan untuk menggelar segala bentuk kegiatan berbau PSSI, khususnya sepak bola, tidak keluar sehingga khawatir dibubarkan dan tidak terlaksana dengan lancar.

Kendati demikian, pihaknya tetap membuka pendaftaran pemain untuk Liga Nusantara 2015 hingga 31 Mei 2015 untuk mengantisipasi segala kemungkinan terkait keputusan terhadap sepak bola Indonesia pada 29 Mei mendatang.

Selain itu, pihaknya juga akan menjalankan turnamen untuk kelompok usia, yakni U-15 dan U-17 sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pembinaan pemain muda.

"Kami khawatir potensi dan kualitas pemain muda akan hilang. Ini sangat merugikan, baik pemain maupun sepak bola Indonesia sendiri. Karena itu, turnamen kelompok umur tetap kami gulirkan," tuturnya.

Pihaknya berharap turnamen tersebut berjalan dan mendapat izin oleh aparat keamanan, meski harus digelar di lapangan tertentu, seperti komplek daerah militer maupun daerah terbatas lainnya.

"Tajuknya juga dicarikan, mungkin Piala Gubernur, Piala Bupati/Wali Kota, Piala Kapolda, Piala Pangdam V/Brawijaya atau yang lain," katanya.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015