Mataram (ANTARA News) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat H Muhammad Amin mengaku setuju dan mendorong Komisi Pemilihan Umum untuk melakukan tes narkoba terhadap bakal calon kepala daerah yang akan ikut di pilkada kabupaten/kota, 9 Desember 2015.

"Ini bagus dan saya sangat setuju jika KPU memasukkan tes narkoba dalam pemeriksaan kesehatan para bakal calon yang nantinya ikut di pilkada kabupaten/kota," kata dia di Mataram, Kamis.

Menurut dia, tes narkoba terhadap bakal calon kepala daerah yang nantinya diusung oleh masing-masing partai politik penting dilakukan, untuk mengetahui seberapa besar integritas dan kapabilitas calon kepala daerah di mata publik.

"Ini contoh yang baik bagi masyarakat jika kepala daerah yang nanti akan di pilih bersih dari narkoba. Kami saja yang kini menjabat juga tidak luput dari tes narkoba itu," ujarnya.

Orang nomor dua di NTB ini tak memungkiri jika persoalan narkoba ini sudah merambah ke berbagai lapisan masyarakat dengan berbagai modus. Jadi sangat wajar jika tes narkoba ini juga bisa dilaksanakan, mulai dari pejabat di tingkat atas hingga tingkatan terbawah.

"Kalau memang kita tidak pengguna atau pemakai narkoba, kenapa mesti takut di tes. Kalaupun calon kepala daerah tidak mau diperiksa, masih banyak calon lainnya yang bisa di usung dan berkeinginan dalam pemberantasan narkoba," katanya.

Sebelumnya, Fraksi PPP DPRD NTB meminta Badan Narkotika Nasional untuk melakukan tes narkoba terhadap bakal calon kepala daerah yang akan ikut di pilkada serentak 9 Desember 2015.

"Jadi kita meminta BNN NTB agar dapat mengambil peran penting dan strategis untuk pro aktif mengambil bagian dalam proses seleksi pimpinan daerah, baik bupati/wakil bupati, wali kota/wakil wali kota guna mengantisipasi lebih dini adanya narkoba," kata Wakil Ketua Fraksi PPP DPRD NTB Nurdin Ranggabarani.

Kata dia, apa yang dilakukan ini merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan terhadap kondisi Indonesia yang mengalami gawat darurat narkoba. Terlebih lagi, banyaknya pemberitaan dan reaksi masyarakat yang berkembang tidak menutup kemungkinan lolosnya para kandidat merupakan pengguna obat-obatan terlarang.

"Kami sangat mendorong BNN bisa terlibat membasmi peredaran narkoba ini hingga akar-akarnya. Termasuk, melakukan tes urine, kepada bakal calon kepala daerah yang akan ikut pilkada 2015," tegasnya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015