Pontianak (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur Kota Singkawang memicu terjadinya banjir bandang di wilayah timur tepatnya di daerah Pajintan, pada Senin (15/6) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Banjir bandang juga membuat jembatan lama tak jauh dari Asrama Batalyon 641 Raider terputus. Tak hanya itu, Asrama militer Batalyon 641 Raider juga terkena banjir luapan dari sungai, dan membuat rumah-rumah prajurit dan perwira serta lapangan tembak dan lapangan ban serta bagian lainnya juga terkena banjir.

Banjir juga membuat sebagian rumah penduduk tepatnya bantaran sungai yang jumlahnya sekitar ratusan kepala keluarga di Mungguk Pancung, Roban, Singkawang Tengah terkena banjir yang arusnya cukup deras.

Akibat banjir bandang yang begitu deras sejak Singkawang diguyur hujan Minggu (14/6) malam, membuat akses masyarakat dari Bengkayang-Singkawang atau sebaliknya sedikit terhambat, dan hanya mengharapkan melalui jembatan bailey atau sementara tak jauh dari jembatan lama.

Namun jembatan tersebut juga membuat pengendara harus antre, lantaran baik kendaraan roda empat dan roda dua harus berebut untuk melintasinya, yang sebelumnya hanya digunakan roda empat saja, ditambah kondisi sebagian jembatan yang berbatu terkena banjir juga sehingga pengendara harus berhati-hati.

Baik pihak Prajurit Batalyon 641 Raider maupun aparat kepolisian bahu membahu membantu masyarakat yang melintasi jembatan bailey, dan sibuk mengatur lalu lintas yang sedikit tersendat.

"Jembatan lama yang biasa digunakan pengedara roda dua sudah putus, terpaksa menggunakan jembatan bailey yang biasa digunakan roda empat, dan membuat kami terhambat juga dengan kondisi seperti ini," ujar Usman, warga Singkawang yang bekerja di Kantor Camat Monterado.

Dia terpaksa melintasi jembatan sementara karena merupakan akses satu-satunya untuk menuju Kecamatan Monterado-Bengkayang. "Saya turun dari rumah cukup awal, karena perjalanannya sampai ke lokasi apabila dalam kondisi normal sekitar satu jam. Namun kalau sudah begini, maka lebih dari satu jam perjalanan baru bisa sampai ke Monterado," katanya.

Komandan Batalyon 641 Raider, Mayor Inf Ari Maulana merasa terkejut dengan banjir bandang yang menghantam sekitar bantaran sungai termasuk asrama Batalyon 641 Raider.

"Jembatan di samping Raider juga putus, pada awal banjir hampir setinggi pingang orang dewasa namun kemudian mulai surut, lapangan tembak, lapangan ban, dan rumah-rumah prajurit juga terkena banjir," katanya.

Ari berharap, jembatan yang putus segera diperbaiki pemerintah, mengingat masyarakat sangat memerlukannya.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo dan Rudi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015