Tanjungbalai, Sumut (ANTARA News) - Bubur pedas menjadi menu favorit pengunjung pasar Ramadan di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara.

Pantauan Antara, Senin, mulai pukul 15.00 WIB, panganan seperti lauk pauk, anyang, kue-kue dan minuman tradisional hingga moderen, ditata apik oleh pedagang pasar Ramadhan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan S Parman di daerah setempat.

Keramaian usaha kuliner di lokasi pasar Ramadhan itu juga mengundang minat konsumen dari Bagan Asahan, Simpang Empang, Air Batu dan Sungai Kepayang, Kabupaten Asahan.

"Kalau saya tiap hari beli bubur pedas, selain enak harganya juga terjangkau", ujar Ramli, penduduk Simpang Empat, Asahan.

Menurut pria itu, jika sehari tidak menikmati bubur pedas makanan khas Melayu itu, berbuka puasa menjadi kurang nikmat atau serasa ada yang kurang.

"Bubur pedas tidak dijual setiap saat, adanya hanya bulan puasa (ramadan). Jadi, kalau buka puasa tidak makan bubur pedas serasa kurang pas" katanya.

Seorang pedagang, Rahimah menjelaskan, untuk satu porsi bubur pedas setara 1 mangkok dibandrol dengan harga Rp10 ribu.

Numun, jika ada konsumen yang hanya sanggup membeli Rp5.000, dia tidak menolak. Hanya takarannya dikurangi menjadi lebih sedikit.

"Tiap hari bisa terjual dua hingga tiga dandang. Kalau ditakar, sekitar 150 ke 170 mangkok lah", katanya. "Keuntungannya sekitar lima ratus ribu rupiah", ujar ibu paruh baya itu.

Pewarta: Yan Aswika
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015