Denpasar (ANTARA News) - Organisasi masyarakat Pemuda Bali Bersatu (PBB) melakukan sembahyang bersama dan melepas tukik (anak penyu) di Pantai Serangan, Kota Denpasar serangkaian hari jadinya ke-13.

"Kami melakukan sembahyang bersama di Pura Dalem Sakenan dan pelepasan anak penyu (tukik) di Pantai Serangan Kota Denpasar sebagai wujud kepedulian terhadap satwa langka yang dilindungi undang-undang," kata Ketua Harian Ormas PBB Made Mulyawan Arya di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan sembahyang yang digelar tersebut sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas karuniahnya yang telah memberikan anugerah umatnya, sehingga aktivitas anggotanya berjalan lancar.

"Selain itu, kami juga melepaskan tukik ke habitatnya dalam upaya ikut serta melindungi satwa langka tersebut dari kepunahan. Kali ini kami melepas tukik sesuai dengan hari jadi PBB, yakni 13 ekor," ucap Mulyawan Arya yang akrab dipanggil De Gadjah.

Menurut dia, kegiatan selama ini yang telah dilaksanakan adalah bakti sosial kepada masyarakat, disamping juga menggelar olah raga motor cross untuk menyalurkan kegemaran generasi muda di bidang otomotif.

"Perlombaan motor cross tersebut mendapat perhatian yang luas biasa, terbukti pesertanya cukup banyak, bahkan pemotor cross andalan Bali turut serta melakukan atraksi pada perlombaan saat itu," kata De Gadjah yang juga anggota DPRD Kota Denpasar itu.

De Gadjah lebih lanjut mengatakan puncak acara peringatan HUT Ke-13 Ormas PBB akan dilaksanakan pada 1 Juli mendatang sekaligus pelantikan Pengurus Pusat PBB periode 2015-2020 yang akan diselenggarakan di Hotel Aston Denpasar.

"Pada puncak peringatan HUT PBB kami mengundang sejumlah tokoh masyarakat, pejabat pemerintah dan perwakilan DPC PBB dari kabupaten dan kota di Bali," ujarnya.

Dikatakan visi dan misi dari ormas PBB adalah misi sosial dan anggotanya dari berbagai kalangan masyarakat.

"Ormas PBB terbuka bagi setiap warga negara Indonesia dengan misi sosial dan independen dalam politik. Karena itu siapa saja bisa bergabung dalam ormas ini," katanya De Gadjah menegaskan.

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015