Cianjur (ANTARA News) - Empat orang pekerja tewas setelah tertimpa tembok bangunan peternakan ayam di Kampung Cimumput, Desa Jamali, Kecamatan Mande, Cianjur, Jawa Barat, Selasa.

Tembok setinggi 12 meter itu runtuh diduga akibat pondasi tembok yang menyalahi aturan.

Keempat korban, yakni Ulo (45), Mulyana (36), Omay (65) dan Uloh (38), semuanya berasal dari Kecamatan Mande. Mereka tertimpa tembok saat tengah menyelesaikan pekerjaan membangun tembok pembatas peternakan di bagian luar.

Setelah beberapa saat para pekerja bangunan itu melakukan pekerjaannya, tiba-tiba tembok yang tengah mereka bangun ambruk dan langsung menimpa mereka. Mendapati hal tersebut enam orang pekerja lainnya, berusaha mengevakuasi rekan kerjannya yang tertimbu reruntuhan.

"Kami tidak menyangka kalau tembok akan runtuh dan menimpa rekan kerja kami di bagian luar peternakan. Kejadiannya tiba-tiba, namun saat berhasil dievakuasi keempat rekan kerja kami sudah tidak bernyawa dengan luka mengenaskan disekujur tubuhnya," kata Bono (62), saksi mata yang masih kerabat korban Uloh.

Pihaknya menduga ambruknya tembok setinggi 12 meter itu akibat pondasi penyangga yang tidak kuat.

Bahkan, ungkap dia, warga sekitar sempat memprotes pembangunan tembok tersebut pada pemilik namun tidak dihiraukan.

"Kami sempat menolak menerukan pembangunan tembok tersebut karena rentan ambruk karena pondasi dan tinggi tembok tidak sesuai, namun pemilik bersikukuh untuk terus dibangun," katanya.

Petugas dari Polres Cianjur yang datang ke lokasi langsung membawa jasad korban ke RSUD Cianjur guna visum dan memasang garis polisi di lokasi kejadian.

Petugas juga meminta keterangan saksi-saksi dan mengamankan pemilik bangunan warga keturunan ke Mapolres Cianjur.

Sementara Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Gito mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab robohnya salah satu sisi tembok peternakan ayam itu.

"Penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap peyebab kejadian termasuk dugaan adanya penyalahan pondasi bangunan," katanya.

Hingga saat ini, tambah dia, pihaknya belum menetapkan tersangka dalam kasus yang menewaskan empat orang pekerja tersebut. "Kami baru bisa menetapkan tersangka setelah proses penyelidikan selesai digelar," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015