Bila terbukti ada yang memprovokasi, kami tidak segan akan langsung menindak tegas."
Padang (ANTARA News) - TNI mengimbau organisasi masyarakat yang akan melakukan kegiatan demonstrasi berpikir jernih menyikapi isu negatif tentang rencana pembangunan proyek "Padang Landmark" di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

"Seharusnya masyarakat memikirkan keuntungan dan kerugian sebelum melakukan aksi penolakan," kata Dandim 0312 Padang Letkol Inf Efran Herriyanto, di Padang, Rabu.

Ia menyampaikan hal itu setelah mendapat laporan akan ada aksi demo yang dilakukan sekelompok ormas yang menolak pembangunan proyek tersebut di Padang.

Menurutnya alasan Kristenisasi atau pemurtadan yang diapungkan ormas tersebut tidak berdasar dan beralasan.

Sebab katanya saat ini pembangunan proyek kota tersebut masih belum jelas dan investor yang menanamkan modal pun belum diketahui.

"Alangkah baiknya ormas menahan diri dan tidak melakukan sesuatu yang mengganggu keamanan dan ketertiban,"kata dia.

Sejauh ini kata Efran, pihaknya masih terus mengusut tentang kebenaran isu tersebut.

Dalam hal ini katanya TNI akan bekerja sama dengan kepolisian serta pemerintah untuk mencari tahu kejelasan masalah tersebut.

"Bila terbukti ada yang memprovokasi, kami tidak segan akan langsung menindak tegas," katanya.

Menurutnya isu negatif seperti itu kemungkinan muncul karena provokasi.

Untuk itu pihaknya akan menyiapkan personel dari pasukan Babinsa untuk mengantisipasi adanya kerusuhan bila nantinya terjadi aksi tersebut.

Wakil ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra juga meminta masyarakat untuk mendukung setiap gerakan pembangunan yang dilakukan pemerintah kota.

Menurutnya Pemko tentunya tidak akan merugikan masyarakat justru memberikan keuntungan.

Terkait Padang Landmark sebut Wahyu, ormas harus menunggu perkembangan dari pembangunan proyek tersebut.

Pewarta: M R Denya Utama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015