Kami sedang mencari hacker yang menjual data rahasia nasabah
Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polda Metro Jaya memburu penjual data dan nomor rahasia kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik sejumlah nasabah bank yang dibobol sindikat kejahatan pimpinan E alias ES.

"Kami sedang mencari hacker yang menjual data rahasia nasabah," kata Kepala Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Didik Sugiarto di Jakarta, Minggu.

Didik menduga para pelaku pencurian data rahasia nasabah bank di Indonesia itu beroperasi di luar negeri.

Didik mengungkapkan pencuri data nasabah itu menjual kartu ATM palsu berisi nomor rahasia kepada sindikat pembobol mesin ATM seharga 300 hingga 700 dolar AS.

Para pelaku menjual data rahasia nasabah bank dalam bentuk ATM yang siap pakai itu melalui website "www.kanxxxx.com", "www.valxxxxxx.sul dan "www.tonyxxxxxxx.cc".

Didik menuturkan komplotan peretas itu mencuri data rahasia sejumlah nasabah kartu ATM bank di Indonesia, dan kemudian memindahkan data nasabah ke kartu baru dengan fungsi yang sama dengan kartu asli.

Ada sembilan bank di Indonesia yang dibobol datanya yakni BCA, Bank HSBC, Bank Danamon, Citybank, OCBC NISP, Bank Panin, BII, Bank Standard Chartered dan CIMB Niaga.

Sebelumnya, aparat Polda Metro Jaya meringkus kelompok pembobol ATM. Yang pertama ditangkap adalah residivis berinisial E alias ES di Jalan Duri Kepa Tanjung Duren Jakarta Barat pada Jumat (8/8).

Kemudian tersangka AG alias A dan YWR alias JT diciduk polisi di Jalan Ampera IV Nomor 12 Pademangan Jakarta Utara pada Selasa (4/8).

Polisi juga membekuk tersangka MFH di Jalan Karanganyar 2A Nomor 17 dan S di Pasar Pramuka Jakarta Pusat pada Rabu (5/8).




Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015