Batam (ANTARA News) - Kualitas udara di Kota Batam Kepulauan Riau kembali berada pada tingkat sangat tidak sehat setelah sempat berada pada level sedang, berdasarkan pantauan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Stasiun Simpang Jam, Jumat.

"ISPU sore ini 239," kata Kepala Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah Kota Batam Dendi Purnomo di Batam, Jumat.

Pada Jumat pagi pukul 7.00 WIB ISPU sempat tinggi mencapai 257, kemudian turun drastis pada pukul 12.00 WIB hingga mencapai 87, kemudian terus meningkat hingga 239.

Ia menjelaskan, kadar ISPU 0-50 berarti baik, 51-100 berarti sedang, 101-199 tidak sehat, 200-299 sangat tidak sehat dan di atas 300 artinya berbahaya.

Bapedalda terus memantau kualitas udara Batam. Dan bila sudah masuk level bahaya, pemerintah akan mengeluarkan darurat kabut asap.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Batam Sri Rupiati mengatakan pada kualitas udara yang mencapai sangat tidak sehat seperti sekarang, maka masker biasa tidak akan mampu melindungi warga dari paparan kabut asap.

Ia menganjurkan warga menggunakan masker tipe M95 yang dipercaya dapat menyaring partikel jahat agar tidak masuk ke sistem pernafasan.

"Masker yang biasa sudah tidak bisa lagi," kata dia.

Ia juga mengimbau warga untuk menggunakan kaca mata saat berada di luar ruangan agar terhindar dari paparan kabut asap kebakaran hutan.

"Pakai kaca mata, karena perih kalau terkena debu asap," kata di Batam, Jumat.

Ia mengatakan debu asap tidak hanya mengganggu saluran pernafasan, tapi juga mata.

Mata yang terpapar debu asap menjadi perih dan mudah berair, sehingga warga dianjurkan menggunakan kaca mata agar debu tidak langsung masuk ke indra penglihatan itu.

Sri juga menganggap pemberian masker kepada masyarakat sudah tidak lagi efektif menanggulangi paparan debu asap yang semakin mengganggu.

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015