... akan mengambil air di Selat Malaka...
Palembang (ANTARA News) - Dua unit pesawat terbang amfibi sewa asal Rusia, Beriev Be-200, tiba di Palembang, pukul 10.55 WIB Rabu, untuk digunakan memadamkan api kebakaran lahan dan hutan di Sumatera Selatan.

Pesawat terbang amfibi mendarat di lapangan udara terminal kargo Bandara Sultan Mahmud Badaruddin, Palembang, berserta 20 orang personel asal Rusia.

Pada pemerintahan Presiden Susilo Yudhoyono, dua Be-200 ini pernah disewa untuk operasi serupa dengan nilai kontrak hingga 5,4 juta dolar Amerika Serikat selama beberapa bulan. Be-200 ini juga sempat ditawarkan kepada Indonesia untuk dibeli saja. 

Yang cukup istimewa dari Be-200 dengan dua mesin jet di atas sayapnya ini, dia bisa langsung menyerok belasan ton air tanpa mendarat di air, melainkan terbang sejajar air hingga "lunas"-nya masuk ke dalam air. 

Komandan Pangkalan Udara TNI AU Palembang, Letnan Kolonel Penerbang MRY Fahlefie, mengatakan, pesawat terbang amfibi ini mendarat di Palembang untuk berkoordinasi terkait persiapan operasi pemadaman air dari udara, di Selat Malaka.

"Nanti pesawat amfibi ini akan mengambil air di Selat Malaka, sehingga akan disiagakan di Bandara Pangkal Pinang," kata dia.

 Ia mengatakan, pesawat ditempatkan di Pangkal Pinang karena di kawasan itu tidak terkendala jarak pandang.

"Nanti seperti yang sudah-sudah terkendala kabut asap, jadi lebih baik di Pangkal Pinang saja. Sayang jika pesawat baru mulai operasi di siang hari, sementara kemampuannya bisa terbang hingga delapan kali dengan kapasitas sekali angkut 12.000 liter air," ucapnya.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015