Pada tahun 1957 suasana perang dingin antara blok barat yang dimotori Amerika Serikat dan blok timur yang dipimpin Uni Sovyet memuncak.

Pascaperang dunia yang melibatkan pertempuran terbuka, berakhir setelah dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki Jepang, Agustus 1945 maka bentuk peperangan antara negara-negara antikomunis dengan negara-negara komunis berubah menjadi perang propaganda yang melibatkan informasi dan tentu saja mata-mata atau spionase.

Suasana perang dingin antara blok barat dan blok timur inilah yang diangkat sutradara peraih piala Oscar tiga kali, Steven Spielberg, dalam film terbarunya "Bridges of Spies" yang mengisahkan kiprah pengacara James B. Donovan asal Brooklyn AS.

James Donovan, diperankan aktor Tom Hanks, menjadi pengacara seorang agen mata-mata dari Uni Sovyet, Rudolf Abel (Mark Rylance), yang tertangkap Biro Penyelidik AS (FBI) di New York.

Kiprah Donovan menjadi pembela hukum bagi mata-mata Sovyet, yang merupakan musuh bebuyutan Amerika Serikat tersebut ternyata tidak hanya menjadi tugas yang berat, tetapi juga mengancam keselamatan diri dan keluarganya.

Media dan masyarakat AS pun "memusuhinya", bahkan salah satu bentuk teror yang nyata, yakni penyerangan rumahnya. Namun, dia tetap bertekat untuk menjalani tugasnya.

Sementara itu, dinas rahasia AS (CIA) mengirim sejumlah pesawat pengintai Amerika U-2 untuk memata-matai Sovyet. Sayangnya, satu dari pesawat pengintai yang dipiloti Francis Gary Powers (Austin Stowell) tertembak oleh pasukan Sovyet dan sang pilot tertangkap, kemudian dijatuhi hukuman penjara 10 tahun di Rusia.

Tertangkapnya Powers oleh Rusia membuat CIA khawatir jika pilot tersebut akan membocorkan rahasia-rahasia negara kepada pihak musuh.

Mengetahui sepak terjang dan kepiawaian Donovan di pengadilan, CIA merekrut sang pengacara tersebut untuk menjadi negosiator bagi pembebasan Powers yang ditahan di Rusia.

Di tempat lain, Frederic Pryor (Will Rogers) seorang mahasiswa AS yang bertugas belajar di Berlin Timur ditangkap oleh militer karena dituduh sebagai mata-mata Amerika.

Akhirnya, tidak hanya harus bernegosiasi dengan Rusia untuk membawa pulang Powers, Donovan pun berniat untuk bisa mengembalikan Pryor dari Berlin.

Upaya negosiasi pertukaran satu orang tahanan AS dengan dua orang tahanan Sovyet dan Jerman ini menjadi saat-saat yang menegangkan serta menjadi puncak "Bridge of Spies" yang diangkat dari kisah nyata James Donovan.

Spielberg yang memang sudah teruji dengan film-film berkelas Oscar mampu membuat film drama thriler ini enak dinikmati meskipun penonton harus duduk hingga 2,5 jam.

"Bridges of Spies" merupakan film Steven Spielberg kesekian kalinya yang diangkat dari kisah nyata setelah "Schindlers List" yang mengisahkan pembantaian orang-orang Yahudi oleh militer Jerman, "Saving Private Ryan" dan "Empire of The Sun".

Film-film lain Spielberg yang sukses di pasaran, yakni "Indiana Jones" yang mengisahkan petulangan seorang arkeolog serta "Jurasic Park" dengan tokoh-tokohnya binatang purba.

James Donovan sendiri pada saat pemerintahan Presiden J.F. Kennedy pernah dikirim ke Cuba untuk melakukan negosiasi bagi pembebasan 1.113 tahanan.

Kepiawaian Tom Hanks memerankan James Donovan bisa jadi merupakan kunci penting di film ini. Namun, yang tidak kalah mencuri perhatian adalah Mark Rylance, aktor Inggris, yang cukup menjiwai memerankan Rudolf Abel, sosok yang patriotis namun memiliki jiwa seni (pelukis).

Beberapa film yang diperani Tom Hanks, seperti Philadelphia", "Forrest Gump", "Cast Away", "Saving Private Ryan" maupun "Toy Story" yang merupakan film animasi selalu sukses dan mendapatkan penghargaan.

"Bridges of Spies" juga diramaikan oleh aktris Amy Ryan yang berhasil memerankan Marry Donovan, istri dan wanita yang tangguh saat menghadapi berbagai teror yang menimpa keluarganya.

Setting film yang menggambarkan perseteruan blok barat dengan blok timur di era perang dingin ini diambil di New York AS, Berlin Jerman dan Wroclaw Polandia.

Yang cukup menarik, yakni saat terpecahnya kota Berlin menjadi Berlin Barat dan Berlin Timur dimana saat ini mulai dibangun tembok Berlin yang memisahkan kota tersebut.

Di tangan Tom Hanks, "Bridges of Spies" meskipun bercerita saat berlangsungnya perang dingin namun mampu menjadi film yang hangat dan enak dinikmati. Donovan menjadi sosok pengacara yang segar dan sesekali mengundang tawa meskipun tidah harus melucu.

Pewarta: Rz. Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015