Jakarta (ANTARA News) - MasterCard memperkirakan 47 persen generasi "millennial" (usia 18-29 tahun) di Indonesia memiliki kecenderungan lebih besar membeli barang mewah tahun depan.

Perkiraan itu berdasarkan hasil penerlitian MasterCard melalui wawancara Mei dan Juni 2015 terhadap 2.272 kalangan "millennial" di 14 negara Asia Pasifik, termasuk Indonesia, kata Kepala MasterCard Wilayah Asia Pasifik, Eric Schneider dalam siaran pers, Minggu.

"Seperempat dari generasi millennial di Asia Pasifik berencana menghabiskan sejumlah nilai yang signifikan untuk teknologi terbaru seperti smartphone dan tablet tahun depan," katanya.

Hal ini, kata dia, mencerminkan ada pergeseran prioritas, dari membeli busana desainer dan perhiasan kini lebih memilih teknologi komunikasi.

"Namun adanya peningkatan keinginan akan teknologi ini dan kemampuan melakukan aktivitas secara online belum berimbas pada pergeseran tinggi tempat pembelian," kata Eric.

Selanjutnya, kata Eric, masih banyak masyarakat yang lebih memilih berbelanja di toko konvensional ketimbang situs e-commerce.

"Mayoritas anak muda masih cenderung memilih untuk melihat-lihat terlebih dahulu barang yang mereka incar di sebuah toko," katanya.

Hal itu mungkin disebabkan oleh karena sebagai konsumen mereka khawatir terhadap keamanan saat berbelanja online seperti pencurian dan pemalsuan, khususnya saat membeli dalam jumlah besar.

Secara keseluruhan berdasarkan hasil penelitian MasterCard, Tiongkok menjadi pembeli barang-barang mewah terbanyak di Asia Pasifik disusul Korea Selatan dan Hong Kong.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015