Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia, S Budi Rochadi mengatakan bahwa BI menerapkan strategi baru dalam penelitian pengembangan komoditas unggulan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat diimplementasikan sehingga meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya. "Pada 2007, dalam penelitian ini kami lebih banyak melibatkan perbankan langsung sehingga kalau hasil penelitian itu sudah jadi maka bank ikut berkepentingan terhadap isi penelitian sehingga tidak perlu lagi mendorong bank untuk mengimplementasikannya," katanya usai penyerahan hasil penelitian dan pengembangan komoditas unggulan UMKM di Propinsi Banten, di Jakarta, Rabu. Menurut dia, hasil penelitian juga sengaja diserahkan langsung kepada Kepala Daerah yang memiliki kekuasaan sehingga dapat dipakai sebagai dasar acuan. Selain itu, katanya, perlu diprakarsai sebuah proyek khusus untuk implementasi hasil penelitian sehingga dapat terlihat nyata oleh UMKM. Ia mengatakan strategi tersebut digunakan agar hasil penelitian tersebut dapat diimplementasikan dan bermanfaat bagi pertumbuhan dan pengembangan UMKM. Sebelumnya, telah dilakukan penelitian base line economic survey, namun pada 2007 ini lebih difokuskan pada komoditas unggulan UMKM suatu daerah. Pada 2006 telah dilakukan penelitian di 6 propinsi oleh Bank Indonesia setempat. Untuk hasil penelitian menunjukkan 10 komoditas produk jenis unggulan lintas sektor unggulan UMKM di Propinsi Banten yaitu industri emping melinjo, industri pakaian jadi, industri furniture, perdagangan bahan bangunan, industri sepatu, perdagangan beras, perdagangan furniture, tanamamn pangan padi sawah, industri peralatan listrik dan industri batu bata dan genteng. Acara penyerahan hasil penelitian ini dihadiri Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah dan Gubernur Propinsi Banten Ratu Atut Chosiyah. Dalam keterangannya, Ratu Atut mengatakan hasil penelitian diharapkan dapat menjadi acuan untuk membuat kebijakan sehingga dapat menggali potensi UMKM di Banten. Gubernur Propinsi Banten ini mengatakan juga akan membuat program kebijakan untuk menyisihkan anggaran APBD untuk dikerjasamakan dengan perbankan untuk menyelesaikan kendala permodalan UMKM. "Ini masih dikaji, apabila memungkinkan untuk menyisihkan anggaran APBD propinsi dan nanti saya juga akan menghimbau kabupaten kota, untuk dikerjasamakan dengan bank apakah akan digunakan sebagai agunan atau dikelola dan diberikan oleh perbankan sehingga yang pengelolaannya tetap profesional," katanya. Perekonomian propinsi Banten sebagian besar didukung sektor industri, selain itu juga, Banten memiliki posisi yang strategis pada lintas perdagangan nasional.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007