London (ANTARA News) - Bagaimana perjalanan Chelsea bila tanpa disertai manajer Jose Mourinho? Itulah salah satu dari lima pertanyaan memasuki gerbang pekan ke-12 Premier League musim kompetisi 2015/16. Jawaban atas pertanyaan itu relevan mengemuka jelang duel antara The Blues dengan Stoke City.

Chelsea tidak akan didampingi Mourinho di stadion Brittania setelah asosiasi sepak bola Inggris (FA) menjatuhi hukuman satu laga karena pelatih asal Portugal itu melayangkan protes ketika tim asuhannya mengalaki kekalahan melawan West Ham.

Tentu saja, suspensi itu merupakan pekerjaan rumah bagi kubu Chelsea yang kini bertengger di peringkat ke-15 klasemen Premier League. Pasukan Stamford Bridge itu hanya meraih tiga kemenangan dari 11 pertandingan yang mereka jalani, sebagaimana dikutip dari laman TSN.

Dukungan terus mengalir buat Mourinho dari pemain dan fans setia Chelsea. Ironisnya, tim kesayangan mereka itu telah kebobolan 22 gol, di tengan menurunnya penampilan sejumlah pemain andalan mereka, sebut saja Eden Hazard, Nemanja Matic, Branislav Ivanovic danCesc Fabregas. Drama terus berirama di teater bertajuk Chelsea.

Pertanyaan kedua, apakah Juergen Klopp mampu kembali menuai sukses? Pelatih berpaspor Jerman itu mengukir prestasi gemilang bagi kubu Anfield, setelah menghadapi sederet tim papan atas Premier League, yakni Spurs, Southampton, dan Chelsea.

Klopp boleh berbesar hati karena Christian Benteke kembali pulih, sementara Philippe Coutinho makin nyekrup dengan sesama personel tim. Di mata pengamat sepak bola di Inggris, Liverpool di bawah asuhan mantan pelatih Borussia Dortmund memiliki antusiasme, stabilitas penampilan, dan kepercayaan diri.

Pertanyaan ketiga, akankah Manchester United terus mengembangkan permainan ofensif? Wayne Rooney mampu mencetak gol perdana setelah ia tidak melesakkan gol selama 452 menit ketika skuat Iblis Merah menang 1-0 melawan CSKA Moskow.

Sejumlah pengamat dan mantan legendari tim mengajukan pertanyaan kritis, apakah memang United telah kehilangan taring untuk meneror lawan dengan mengerahkan serangan yang efektif dan efisien? Di bawah asuhan pelatih Louis Van Gaal, Rooney dan kawan-kawan disinyalir kehilangan gaya sepak bola menyerang.

Van Gaal perlu lebih mengefektifkan pergerakan dan ketajaman Michael Carrick (34) dan Bastian Schweinsteiger (31). Gelandang serang perlu mengambil peran krusial di kotak penalti lawan.

Pertanyaan keempat, apakah Arsenal di bawah asuhan Arsene Wenger sedang menjalani masa krisis? The Gunners kalah 1-5 dari juara Liga Champions, Bayern Muenchen.

Pekan ini akan berlangsung derbi London Utara, sementara sederet pemain kunci Arsenal masih bergulat dengan cedera, sebut saja Laurent Koscielny, Aaron Ramsey(cedera hamstring), Hector Bellerin (cedera bahu), Jack Wilshere (cedera engkel), Theo Walcott (cedera lutut), dan Alex Oxlade-Chamberlain (cedera hamstring).

Pertanyaan kelima, apakah Jamie Vardy masih mampu mempertahankan rekor sebagai top scored pekan ini? Pemain Leicester ini telah mengoleksi 11 gol, sementara Mahrez (Liecester) dan Ighalo (Watford) sama-sama telah mencetak tujuh gol.

Vardy perlu terus mengasah kecepatan dan naluri mencetak gol untuk mampu tetap bertengger sebagai top scorer Premier League memasuki pekan ke-12 musim 2015/16.

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015