Belum banyak petugas layanan kesehatan yang mendukung ODHA untuk memiliki anak,"
Jakarta (ANTARA News) - Hartini, ibu dengan HIV-AIDS mengungkapkan bahwa masih ada petugas kesehatan yang terkesan mendiskriminasi orang dengan HIV-AIDS.

"Belum banyak petugas layanan kesehatan yang mendukung ODHA untuk memiliki anak," kata Hartini, di Jakarta, Senin.

Hartini yang mengetahui HIV positif pada tahun 2008 menikah dengan Muhammad Nur Firmansyah, yang HIV negatif pada tahun 2013. Mereka kemudian memiliki anak yang juga HIV negatif yang saat ini sudah berusia 15 bulan.

Saat melahirkan anaknya, Hartini memilih proses normal.

"Belum banyak petugas layanan kesehatan yang pro melahirkan normal dan pro-ASI pada ODHA. Saya sempat mendapat penolakan melahirkan normal di salah satu puskesmas," jelasnya.

"Bahkan ada yang cenderung menyarankan ODHA tidak usah menikah atau tidak usah hamil," tambahnya.

Hartini yang kini aktif dalam Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) berhasil membuktikan bahwa proses melahirkan normal dari ODHA tidak menularkan virus. Ia mengungkapkan sebelum hamil sudah mempelajari pencegahan penularan dari ibu ke anak (PPIA) serta mencari dokter untuk perencanaan kehamilan dan menghitung masa subur.

"Setelah hamil banyak konsultasi dengan dokter terkait melahirkan normal dan ASI," tuturnya.

Ia pun berharap lebih banyak lagi petugas layanan kesehatan yang paham PPIA.

"Selain itu pelayanan yang ramah untuk ODHA meningkat, berikan pilihan dan alasan untuk ODHA yang tidak mendiskriminasi serta tidak ada lagi stigma dan diskriminasi untuk ODHA yang akses PPIA di prong II-IV," jelasnya.

Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015