Sleman (ANTARA News) - Temuan jenis anggrek baru di hutan lereng Gunung Merapi dalam beberapa waktu terakhir diharapkan dapat menambah daya tarik wisata minat khusus di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Beberapa waktu terakhir terus ditemukan tanaman jenis baru di kawasan Dusun Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman. Adanya temuan ini pun diharap bisa menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung," kata petani anggrek di Dusun Turgo Musimin (50), Minggu.

Menurut dia, anggrek jenis baru tersebut, sebelumnya memang pernah hidup di Merapi.

"Mulai berkembang. Spesies ini dulunya ada di hutan Merapi, tapi sempat hilang," katanya.

Ia mengatakan, temuan tanaman anggrek tersebut hanya berada di seputar kebunnya saja. Selain itu ada yang didapatkan dari tetangganya.

"Pertengahan tahun ini di Sungai Krasak ada dua temuan, kalau yang temuan belum lama ini ada enam," katanya.

Musimin mengatakan, temuan anggrek jenis baru ini masih belum diketahui dari keluarga apa, karena belum berbunga. Namun, diperkirakan dari keluarga Dendrobium, dan Eria.

"Ada banyak yang belum ditemukan, lebih dari 76 jenis," katanya.

Ia mengatakan, dengan terus ditemukannya anggrek jenis baru ini, diharapkan bisa meningkatkan minat orang luar daerah untuk datang untuk belajar dan mengenal berbagai macam anggrek.

"Selain wisata anggrek, di wilayah ini juga terus dikembangkan wisata Bukit Turgo. Wisata minat khusus, terutama untuk religi. Ada makam-makam di sana. Selain itu juga ada hutan bingungan dan sendangnya," katanya.

Wisata ini juga rencananya akan dikembangkan oleh Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

"Banyak potensi wisata minat khusus di lereng Merapi sisi barat. Budidaya anggrek, dan juga bisa mengamati burung Elang Jawa jika beruntung," kata Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan TNGM Dhany Suryawan.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015