Jakarta (ANTARA News) - Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai ledakan di Pos Polisi Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat, adalah aksi kejahatan yang disusun secara sempurna.

"Semua kalkulasi rasional untuk sebuah aksi kejahatan terpenuhi secara sempurna," kata Amriel ketika dihubungi melalui pesan singkat dari Jakarta, Kamis.

Doa menjelaskan pelaku mungkin telah menghitung akurat empat unsur utama dalam kejahatan ini yaitu target, insentif, sumber daya, dan risiko.

"Target tersedia bahkan banyak dan bernilai penting," kata Reza terkait dengan lokasi kejahatan yang berada di jantung kegiatan pemerintahan dan ekonomi Indonesia.

Lebih lanjut, Amriel menyebutkan kejahatan tersebut mendapatkan insentif dari kondisi masyarakat yang mudah terpantik dan menghasilkan ketakutan dan sikap skeptis kepada aparat.

"Dilipatgandakan juga oleh pemberitaan dan media sosial," jelasnya.

Dia menambahkan sumber daya yang dibutuhkan untuk kejahatan ini juga tersedia dan terjangkau secara finansial oleh para pelaku.

"Mereka tidak takut mati, bahkan mungkin saja mencari itu. Jadi tak ada lagi risiko yang ditakuti," katanya.

Di sisi lain, Amriel optimistis polisi Indonesia mampu mengungkap kejahatan ini dengan segera.

"Mudah-mudahan polisi berhasil mengatasi masalah ini. Insya Allah Indonesia tidak akan takluk," katanya.

Sebelumnya terjadi ledakan di Pos Polisi Sarinah Thamrin Jakarta Pusat yang menewaskan enam orang diduga menggunakan granat bukan bom.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016