Surabaya (ANTARA News) - Puluhan tiang listrik di sepanjang jalan menuju Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) di Kelurahan/Kecamatan Pakal, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Senin roboh saat hujan deras disertai angin kencang berlangsung.

"Akibatnya listrik di kawasan GBT hingga menjalang malam ini padam," kata Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Syaifudin Zuhri di Surabaya.

Menurut dia, hujan deras disertai angin kencang itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Aliran listrik dari Pakal menuju perbatasan Kabapaten Gresik padam.

Syaifudin menilai Perusahaan Listrik Negara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) memasang tiang listrik tersebut secara asal-asalan dan tidak memperhiturngkan secara kontruksi.

"Ini sama halnya dengan mengabaikan keselamatan publik," kata Syaifudin yang rumahnya berada di Kecamatan Pakal ini.

Ia mengatakan bahwa robohnya tiang listrik itu diduga dikarenakan penancapannya tidak dipondasi. Hal itu dapat dilihat dari bekas robohnya bongkahan tiang listrik yang tidak ada bekas pondasi.

Padahal, lanjut dia, konstur tanah di kawasan tersebut merupakan bekas tambak sehingga rawan gerak dan tentunya tidak kuat jika bangunan tidak disertai pondasi.

Apalagi, lanjut dia, matinya listrik tersebut juga berdampak pada proses pengolanan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo yang juga membutuhkan suplai listrik.

"Untuk suplai TPA Benowo juga ambil di gardu daerah maspion Romokalisari," ujarnya.

Sementara itu, lanjut dia, untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya semestinya mengetahui adanya pemasangan tiang listrik itu sudah memenuhi kelayakab apa tidak.

"Jangan dibiarkan saja. Mestinya harus dipantau," ujarnya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016