Jakarta (ANTARA News) - Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-AS (ASEAN-US Summit) di Sunnylands, Rancho Mirage, California, AS, 15-16 Februari 2016 waktu setempat atau 16-17 Februari 2016 waktu Jakarta menghasilkan Deklarasi Sunnylands.

Dari Sekretariat ASEAN diperoleh isi Deklarasi Sunnylands itu berisi 17 butir pernyataan bersama dari para pemimpin negara/kepala pemerintahan 10 negara anggota ASEAN dan Presiden Barack Obama.

KTT yang baru pertama kali diselenggarakan di AS, sekaligus KTT pertama setelah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada penghujung 2015, itu dihadiri pemimpin AS dan negara di kawasan Asia Tenggara, ASEAN.

Mereka adalah Presiden Obama selaku tuan rumah, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, PM Malaysia Najib Tun Razak, PM Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Filipina Benigno S Aquino III, PM Thailand Prayut Chan-o-cha, PM Vietnam Nguyen Tan Dung, PM Kamboja Hun Sen, Wapres Myanmar U Nyan Tun mewakili Presiden Myanmar Thein Sein, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan Presiden Laos Choummaly Sayasone selaku Ketua ASEAN serta Sekjen ASEAN Le Luong Minh.

Pada deklarasi itu disebutkan bahwa KTT Sunnylands ini menandakan tahun penting bagi ASEAN dan kemitraan strategis ASEAN-AS yang semakin dekat. Pada 2015, negara-negara anggota ASEAN merayakan pembentukan Komunitas ASEAN dan bekerja sama membawa satu ASEAN yang lebih baik dalam melayani rakyat Asia Tenggara.

KTT ASEAN-AS pada November 2015 lalu di Kuala Lumpur, para pemimpin ASEAN dan AS bersepakat meningkatkan hubungan ASEAN-AS menjadi satu kemitraan strategis dan mengakui transformasi hubungan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada KTT ASEAN-AS di Sunnylands ini, para kepala negara/pemerintahan negara-negara anggota ASEAN dan AS, menegaskan kembali prinsip-prinsip kunci yang akan mengarahkan kerja sama kami ini ke depan.

Prinsip-prinsip kunci itu memuat 17 butir pernyataan bersama dalam Deklarasi Sunnylands yakni:

1. Penghormatan bersama atas kedaulatan, keutuhan teritorial, kesetaraan dan kemerdekaan politik semua bangsa yang memegang teguh seluruh prinsip dan tujuan Piagam PBB, Piagam ASEAN dan hukum internasional;

2. Pentingnya kesejahteraan bersama, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan dan inklusif, serta pemeliharaan generasi muda kita yang membuat mereka menikmati perdamaian abadi, pembangunan, dan stabilitas bagi kemanfaatan bersama;

3. Pengakuan bersama atas pentingnya menjalankan kebijakan yang mengarah pada ekonomi yang kompetitif, terbuka, dan dinamis sehingga bisa menjaga pertumbuhan ekonomi, peluang kerja, inovasi, kewirausahaan dan konektivitas, dan mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) dan mempersempit kesenjangan pembangunan;

4. Komitmen kita untuk memastikan kesempatan bagi seluruh rakyat, melalui penguatan demokrasi, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan kepatuhan pada aturan hukum, mempromosikan dan melindungi hak asasi dan kebebasan fundamental, mendorong toleransi dan sikap moderat, dan memelihara lingkungan;

5. Menghormati dan mendukung Sentralitas ASEAN dan berbagai mekanisme ASEAN dalam mengembangkan arsitektur kawasan Asia Pasifik;

6. Kepatuhan yang kuat terhadap tatanan internasional dan regional yang berdasarkan kepada aturan hukum yang menegakkan dan melindungi hak-hak dan keistimewaan semua negara;

7. Komitmen bersama terhadap penyelesaian masalah secara damai, termasuk menghargai proses hukum dan diplomatik, tanpa memberikan ancaman atau menggunakan kekuatan berdasarkan kepada prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui secara universal dan Konvensi PBB Tentang Hukum Laut (UNCLOS) Tahun 1982;

8. Komitmen bersama menjaga perdamaian, stabilitas dan keamanan wilayah, menjamin keamanan dan keselamatan laut, termasuk hak kebebasan untuk navigasi dan penerbangan dan pemanfaatan laut sesuai hukum lainnya, dan kemudahan dalam perdagangan lewat laut sebagaimana dijelaskan dalam Konvensi PBB Tentang Hukum Laut (UNCLOS) Tahun 1982 maupun nonmiliterisasi dan menahan diri dalam melakukan aktivitas tersebut.

9. Komitmen bersama untuk mempromosikan kerja sama mengatasi tantangan-tantangan yang banyak dihadapi dalam urusan kemaritiman;

10. Keinginan yang kuat untuk menyelesaikan masalah-masalah global seperti terorisme dan ekstremisme, perdagangan orang, perdangan narkoba, dan penangkapan ikan yang ilegal, termasuk perdagangan hewan dan kayu yang dilindungi;

11. Komitmen bersama mengatasi perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan iklim serta lingkungan ASEAN yang berkelanjutan, termasuk menjalankan kontribusi tiap-tiap negara yang dibuat berdasarkan Kesepakatan KTT Iklim Paris;

12. Komitmen bersama mempromosikan keamanan dan stabilitas ruang siber secara konsiten berdasarkan norma perilaku secara bertanggung jawab;

13. Mendukung upaya bagi kemajuan Masyarakat ASEAN berdasarkan hukum yang kuat, stabil, kohesif secara politik, terintegrasi secara ekonomi, memiliki tanggung jawab sosial, dan berorientasi pada rakyat;

14. Komitmen bersama memperkuat konektivitas antarwarga (people to people connectivity) melalui program yang melibatkan warganegara ASEAN dan AS, khususnya generasi muda, dan mempromosikan kesempatan bagi seluruh rakyat, terutama yang paling terkait, untuk bisa memenuhi visi Masyarakat ASEAN;

15. Komitmen bersama mempromosikan kemitraan global bagi perkembangan yang berkelanjutan melalui implementasi Agenda Pembangunan Berkelanjutan Tahun 2030 dan Agenda Aksi Addis Ababa, untuk menjamin keberlanjutan, masyarakat yang setara dan inklusif di mana tidak ada seorangpun yang tertinggal;

16. Komitmen bersama untuk meningkatkan kolaborasi pada forum regional dan internasional, terutama pada mekanisme ASEAN yang ada;

17. Komitmen bersama melanjutkan dialog politik pada tingkat kepala negara/pemerintahan melalui kehadiran pemimpin negara pada KTT ASEAN-AS dan KTT Timur Jauh.



Pertemuan bersejarah

Seluruh kepala negara/pemerintahan pada KTT ASEAN-AS itu puas dengan hasil yang dicapai dalam pertemuan tersebut.

Pemerintah AS bahkan menyebut bahwa pertemuan tersebut merupakan pertemuan bersejarah bagi AS.

"KTT ini merupakan pertemuan bersejarah karena baru pertama kali kita menyelenggarakannya di Amerika Serikat. Keberhasilan kita menyelenggarakan KTT ini merefleksikan hasil tujuh tahun investasi pemerintahan Presiden Barack Obama di Asia Pasifik, khususnya Asia Tenggara. Dan ini menunjukkan komitmen teguh kita pada kawasan penting ini," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Susan Rice di Sunnylands.

Hubungan AS-ASEAN tidak pernah lebih kuat dari yang saat ini ada, ucapnya.

"Dengan hampir separuh penduduk dunia, sepertiga GDP dunia, beberapa militer terkuat di dunia, dan beberapa ekosistem paling kritis di dunia, kawasan Asia Pasifik terus tumbuh sebagai pusat gravitas ekonomi dan politik dunia. Karena itulah, sejak awal pemerintahannya, Presiden Obama sudah merangkul Asia dan mengakui pentingnya posisi kawasan ini bagi kepentingan Amerika Serikat di Abad XXI," tuturnya.

Pemerintah AS menjadikan KTT ASEAN-AS itu sebagai energi di balik strategi "rebalance" (penyeimbangan kembali) guna membentuk jaringan para mitra di seluruh Asia yang bekerja sama membangun dan memelihara tatanan regional.

ASEAN, tentunya, merupakan pusat Asia. Ke-10 negara anggota perhimpunan regional yang dibangun di atas prinsip-prinsip bersama seperti menghormati hukum internasional, perdagangan bebas, dan penyelesaian sengketa secara damai ini merupakan mitra alami AS, dan sejak hari pertama pembentukannya telah menjadi fokus utama strategi "rebalance" AS.

"Hubungan AS dengan Asia mengalami perkembangan yang signifikan dalam tujuh tahun terakhir. Pada 2009, kita menandatangani Traktat Persahabatan dan Kerja Sama. Kita ikut KTT Asia Timur. Kita merupakan mitra pertama dialog ASEAN yang berdedikasi membangun misi diplomatik dan menempatkan Dubes residen untuk Sekretariat ASEAN di Jakarta. Dan pada 2013, terbentuk Inisiatif Para Pemimpin Muda Asia Tenggara (YSEALI) yang kini memiliki anggota lebih dari 60 ribu orang."

Nilai hubungan perdagangan AS dengan ASEAN mencapai seperempat triliun dolar AS atau meningkat 55 persen sejak 2009. Kawasan ASEAN kini merupakan pasar ekspor barang terbesar ke-empat AS. Perdagangan dengan negara-negara anggota ASEAN itu mendukung lebih dari 500 ribu pasar kerja Amerika.

Tahun lalu saja, perusahaan-perusahaan yang berbasis di California mengekspor barang senilai 11 miliar dolar AS ke ASEAN. Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di 50 negara bagian AS terlibat dalam kegiatan perdagangan dengan ASEAN.

Korporasi AS merupakan investor terbesar di ASEAN dengan nilai investasi lebih dari 226 miliar dolar AS. Nilai itu naik hampir dua kali lipat sejak 2008.

ASEAN juga terus berkembang menjadi mitra penting AS dalam menjawab berbagai tantangan regional dan global mulai dari soal sengketa maritim hingga perubahan iklim, wabah penyakit pandemik hingga ekstremisme dan mulai pembangunan berkelanjutan hingga perdagangan manusia.

Karena itulah, dalam kunjungan Presiden Obama ke Malaysia tahun lalu, AS meningkatkan kemitraan dengan ASEAN menjadi kemitraan strategis.

Oleh budi setiawanto, eliswan azly, dan rahmad Nasution
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016