Kita sempat dapat data 60 detik, itu mendekati totalitas berakhir,"
Maba, Maluku Utara (ANTARA News) - Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) akan menganalisis data korona yang diperoleh dari 60 detik terakhir totalitas Gerhana Matahari Total (GMT) di Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.

"Kita sempat dapat data 60 detik, itu mendekati totalitas berakhir," kata peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Emanuel Sungging saat ditemui usai melakukan pengamatan di Alun-alun Jiko Mobon, Maba, Maluku Utara, Rabu.

Ia mengatakan masih akan dilihat dan dianalisis, apakah itu ion besi atau garis terlarang yang memang dicari pada korona saat GMT terjadi.

Menurut dia, sangat besar kemungkinan korona telah bercampur dengan informasi dari permukaan cahaya matahari yang sudah tercampur pada 60 detik terakhir totalitas atau gelap sempurna.

Saat ditanya apakah pengamatan GMT di Maba bersama The National Aeronautics and Space Administration (NASA) gagal karena tertutup awan tebal, Sungging mengatakan tidak, karena LAPAN masih sempat memperoleh data meski hanya 60 detik dari korona.

"Data yang terambil masih bisa diolah, karena itu kita lihat hasil analisisnya nanti," ujar dia.

Rencananya hasil kolaborasi LAPAN dan NASA untuk pengamatan GMT di Maba akan dipresentasikan pada Juni 2016 dalam simposium keantariksaan yang akan diselenggarakan di Bandung.

"Tidak semua peneliti NASA yang datang saat ini akan hadir di simposium. Rencananya dari NASA nanti yang hadir Pak Nat Gopalswamy," ujar Sungging.

Titik pengamatan GMT LAPAN dan NASA di Alun-alun Jiko Mobon tertutup awan tebal saat totalitas mulai terjadi sekitar pukul 09.50 WIT. Awan sempat bergerak namun kembali menutupi bulan dan matahari.

Meski demikian masyarakat yang berkumpul di lokasi pengamatan cukup puas dapat melihat Gerhana Matahari Spasial (sebagian) dengan kacamata gerhana yang dibagikan oleh NASA, dan merasakan kegelapan sempurna layaknya malam hari dalam waktu tiga menit 17 detik.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016