Nusa Dua (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Papua Nugini Rimbink Pato telah melakukan pertemuan bilateral dengan fokus pembahasan pembangunan daerah perbatasan bersama.

"Kita akan meresmikan pembangunan monumen di perbatasan akhir bulan ini," kata Menlu Retno di Nusa Dua, Bali, di sela-sela pelaksanaan Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi (SOM) Bali Process ke-6, Selasa.

Menurut Retno, peresmian monumen tersebut akan menjadi penanda komitmen kuat kedua belah pihak untuk memajukan daerah perbatasan sebagai dua negara tetangga yang rukun.

Retno menambahkan, kontak antarmasyarakat juga sangat intens di daerah perbatasan sehingga diperlukan kerja sama yang baik dalam mengelolanya.

Untuk mempermudah kontak antarmasyarakat tersebut Indonesia telah memberikan bebas visa kunjungan kepada warga negara Papua Nugini.

"Mereka juga sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan kebijakan (bebas visa) yang sama untuk warga kita," kata Menlu Retno.

Menlu PNG Pato mengatakan pihaknya akan membahas bebas visa untuk WNI pada kesempatan pertama dalam pertemuan dengan parlemen PNG bulan ini.

Terkait masalah pembangunan daerah perbatasan, Pato mengatakan PNG akan terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah Indonesia.

"Sejauh yang tahu, ada delapan perjanjian perbatasan dengan Indonesia, dan kami selalu berhubungan dekat dengan pihak Indonesia jika terjadi suatu masalah agar dapat segera diselesaikan," kata dia.

Selain masalah perbatasan, kedua menlu juga membahas rencana Pertemuan Konsultatif Bersama RI-PNG yang akan digelar akhir bulan Maret.

Menurut rencana, Menlu Pato akan mengunjungi Jakarta pada akhir Maret untuk pertemuan tersebut.

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016